Wednesday, June 17, 2020

Urgensi Penggunaan Pendekatan Sosial Dalam Studi Islam

Urgensi Penggunaan Pendekatan Sosiol Dalam Studi Islam

 

Dalam disiplin Sosiologi Agama, ada tiga perspektif utama sosiologi yang seringkali digunakan sebagai landasan dalam melihat fenomena keagamaan di masyarakat, yaitu: perspektif fungsionalis, konflik dan interaksionisme simbolik. Masing-masing perspektif memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri bahkan bisa jadi penggunaan perspektif yang berbeda dalam melihat suatu fenomena keagamaan akan menghasilkan suatu hasil yang saling bertentangan. Pembahasan berikut ini akan memaparkan bagaimana ketiga perspektif tersebut dalam melihat fenomena keagamaan yang terjadi di masyarakat:

1.      Perspektif Fungsionalis

Perspektif fungsionalis memandang masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerjasama secara terorganisasi yang bekerja dalam suatu cara yang agak teratur menurut seperangkat peraturan dan nilai yang dianut oleh sebagian besar masyarakat tersebut.

2.      Perspektif Konflik

Para penganut perspektif konflik berpandangan bahwa masyarakat berada dalam konflik yang terus-menerus diantara kelompok dan kelas, atau dengan kata lain konflik dan pertentangan dipandang sebagai determinan utama dalam pengorganisasian kehidupan sosial sehingga struktur dasar masyarakat sangat ditentukan oleh upaya-upaya yang dilakukan berbagai individu dan kelompok untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

3.      Perspektif Interaksionisme Simbolik

Dalam wacana sosiologi kontemporer, istilah interaksionisme simbolik diperkenalkan oleh Herbert Blumer melalui tiga proposisinya yang terkenal:

a.       Manusia berbuat terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi mereka;

b.      Makna-makna tersebut merupakan hasil dari interaksi sosial;

c.       Tindakan sosial diakibatkan oleh kesesuaian bersama dari tindakan-tindakan sosial individu.

Sedangkan dalam Sosiologi agama mempelajari aspek sosial agama. Objek penelitian agama dengan pendekatan sosiologi menurut keith A. Robert memfokuskan pada:

1.      Kelompok-kelompok dan lembaga keagamaan (meliputi pembentukannya, kegiatan demi kelangsungan hidupnya, pemeliharaannya, dan pembubarannya.)

2.      Perilaku individu dalam kelompok-kelompok tersebut (proses sosial yang mempengaruhi stasus keagamaan dan perilaku ritual.)

3.      Konflik antar kelompok.

Dengan memahami tersebut diatas, adapun urgensi penggunaan pendekatan dalam studi iaslam adalah:

1.      Dengan ilmu ini, suatu fenomena sosial dapat dianalisis dengan faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan, mobilitas sosial serta keyakinan-keyakinan yang mendasari terjadinya proses tersebut (how n why it happens)

2.      Banyak fenomena kehidupan beragama baru dapat dipahami secara proporsional dan tepat  bila menggunakan jasa ilmu sosiologi.

3.      Karena banyak sekali ajaran agama yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial (lihat pendapat Jalaludin Rahmat)

4.      Karena agama diturunkan untuk kepentingan social

Ilmu agama, pada segi yang manyangkut masalah sosial, diamati dengan metodologi ilmiah. Metodologi ini ditentukan oleh obyek yang dikaji, bukan sebaliknya. Kalau segi tertentu agama yang berada pada posisi fenomena sosial, maka metode pengkajiannya menggunakan ilmu-ilmu sosial.


No comments: