Wednesday, June 17, 2020

PRPOSAL SKRIPSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : Penerapan Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran, penilaian merupakan suatu komponen yang tidak kalah penting dibandingkan dengan proses lainnya. Tujuan dari penilaian adalah untuk mengukur seberapa jauh tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, dikembangkan dan ditanamkan di sekolah serta dapat dihayati, diterapkan, dan dipertahankan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Penilaian hasil pembelajaran lazimnya dilakukan oleh pihak dalam (guru). Akan tetapi, mungkin pula penilaian dilakukan oleh pihak luar (misalnya pemerintah dan orang tua). Pihak luar perlu menilai untuk keperluan penentuan mutu dan untuk kriteria penyaringan, guru memerlukan dukungan dari pihak luar untuk menentukan ukuran atau standar kompetensi, dalam rangka menyesuaikan pembelajarannya dengan kebutuhan masyarakat luas. 

Pihak dalam perlu mengadakan penilaian untuk membuat keputusan tentang pembelajaran, misalnya dalam hal apa pembelajaran perlu diperbaiki, siswa mana yang memerlukan tambahan bantuan, seberapa jauh hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dalam kurikulum, dirumuskan dalam rencana pembelajaran, dan sebagainya. Dengan kata lain, penilaian oleh pihak guru harus menghasilkan tindakan untuk meningkatkan pembelajaran atau hasil belajar.

Penilaian atau sering disebut juga assessment memiliki banyak model, seperti penilaian berbasis kelas, benchmarking, dan model portofolio. Model portofolio assessment cocok digunakan untuk mata pelajaran yang bersifat menuntut output pembelajaran siswa dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penilaian ini berupa penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.

Dalam penilaian terhadap suatu program, seringkali gambar bisa mewakili ratusan kata. Penilaian portofolio sering diibaratkan sebagai satu album foto dari suatu kegiatan yang merekam aktivitas program dan para partisipannya. Portofolio ini juga sering dianggap sebagai suatu ‘showcases’ bagi orang-orang yang tertarik atau memerlukan untuk mendapatkan gambaran mengenai program tersebut. Bagi dunia pendidikan, penilaian portofolio cukup sering digunakan untuk mendokumentasikan kemajuan dan pencapaian masing-masing siswa. Penilaian portofolio jika dilakukan secara benar dan sistematis dapat menjadi alat pengukur praktek, prosedur, dan keluaran yang lebih baik jika dibandingkan alat pengukuran tradisional.

Penilaian portofolio merupakan perluasan dari penilaian dengan memasukkan substansi deskripsi dari apa yang dapat dilakukan siswa dan apa yang dialami siswa. Dasarnya adalah siswa dapat mendemonstrasikan apa yang dapat mereka lakukan dan apa yang mereka ketahui. Dalam penilaian portofolio ini, informasi dikumpulkan melalui berbagai sumber, dengan berbagai metode dan dalam beberapa titik waktu dari suatu rentang waktu. Isi portofolio atau yang sering disebut artifak, bisa terdiri dari gambar, foto, tulisan atau hasil kerja lain, disket komputer, juga termasuk salinan nilai tes khusus. Sumber data bisa dari orang tua, staf, atau anggota lain di lingkungan sekolah dan lingkungan belajar siswa.

Penilaian portofolio bermaksud agar dapat menghargai proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung, memberi perhatian pada prestasi siswa yang memang memiliki prestasi, bertukar informasi dengan orang tua/wali, peserta didik dan guru, meningkatkan efektivitas proses pengajaran, dapat merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimen, dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri pada siswa, siswa memandang lebih objektif dan terbuka dibandingkan dengan penilaian tradisional karena siswa menilai hasil kinerja sendiri dan membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan.[1]

Dalam latar belakang penelitian yang dilakukan oleh Sigit Edi Purwanto tentang penggunaan model assesment portofolio yang mengutip pendapat  Haribowo, mengungkapkan bahwa penilaian portofolio dilapangan membawa dampak yang positif dalam penerapannya.[2] Juga menurut Diane Coates, mengakui bahwa portofolio memberi banyak keuntungan, karena digunakan sebagai titik pertemuan antara pengajaran dan penilaian, dimana keduanya menampilkan sebuah sinergi.[3]

Sedangkan Sigit Edi Purwanto sendiri, melakukan penelitian ”Penerapan penilaian portofolio dalam proses dan hasil belajar Matematika siswa SMU Muhammadiyah 1 Malang”. Dalam temuan penelitiannya, menunjukkan penilaian portofolio membawa dampak yang positif dalam kegiatan pembelajaran. Karena siswa merasa perkembangan nilai mereka dapat dipantau dan siswa dapat mengetahui pemahaman proses belajar mereka.[4]

Menurut Dasim Budimansyah, dalam bukunya ”model pembelajaran dan penilaian portofolio”. Penilaian portofolio erat kaitanya dengan mata pelajaran atau materi yang mengandung nilai-nilai prilaku sehari-hari dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dikaji oleh siswa melalui kesenjangan-kesenjangan yang dapat diidentifikasi melalui konsep pembelajaran dan penilaian portofolio.[5]

Dari sini assesment ini menjadi lebih menarik untuk diteliti lebih lanjut, sehingga diharapkan cukup relevan untuk diterapkan disekolah-sekolah. Dan juga menurut Haribowo yang dikutip oleh Sigit Edi Purwanto bahwa portofolio assesment dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan serta situasi dan kondisi setempat.[6]

Berdasarkan paparan diatas, penulis tertarik dan ingin mengamati proses/pelaksanaan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dipelajari dan diajarkan oleh setiap sekolah pada umumya. Tetapi untuk pendalaman yang lebih khusus perlu dilakukan proses penilaian yang obyektif dari beberapa kompetensi yang dimiliki oleh siswa (Kognitif, Afektif dan Psikomotorik) tentunya hal ini harus dilakukan dengan analisis kumpulan nilai atau hasil pembelajaran siswa.

Penulis memilih mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan maksud, materi yang ada hubungannya atau erat dengan kehidupan masyarakat. Misalnya memberi materi ibadah atau wawasan keagamaan yang didalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, logikanya setelah memperoleh meteri Pendidikan Agama Islam peserta didik akan terbiasa hidup bermasyarakat sesuai dengan norma-norma agama Islam. Akan tetapi, pada kenyataanya sering kali tidak demikian. Mengapa hal ini terjadi? Pertanyaan yang seperti ini yang harus dipelajari dan dikaji oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

 

Survey awal yang penulis lakukan di SMA Negeri 1 Wonoayu, diketahui bahwa SMA Negeri 1 Wonoayu melaksanakan penilaian portofolio termasuk pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan harapan siswa mampu mempelajari Pendidikan Agama Islam dengan kumpulan hasil dari proses pembelajaran yang bisa di banggakan melalui penilaian portofolio. Karena portofolio merupakan kumpulan hasil karya tugas atau pekerjaan siswa yang disusun berdasarkan urutan kategori kegiatan. Karya tugas atau kegiatan ini dipilih, kemudian dinilai sehingga dapat menggambarkan perkembangan kompetensi siswa, portofolio sangat bermanfaat baik dari segi guru maupun siswa dalam melakukan penilaian proses.

Berangkat dari studi dan temuan penelitian, serta analisis tersebut diatas, selanjutnya dalam penelitian ini, penulis ingin mengamati penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan harapan bisa menciptakan dampak positif dan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dengan alasan ini, penulis ingin mengangkat judul penelitian ”Penerapan Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 1 Wonoayu”.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.     Penegasan Istilah

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari judul penelitian. ”Penerapan Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu”. Maka penulis akan menjelaskan pengertian dari beberapa kata yang terdapat pada judul penelitian, yaitu:

1.      Penerapan penilaian portofolio

Penerapan merupakan penggunaan suatu kaidah.[7] Sedangkan penilaian portofolio adalah proses penilaian atau penilaian yang digunakan oleh seorang guru, untuk mengumpulkan bukti pencapaian peserta didik dalam suatu masa tertentu.[8] Seperti pendapat Poulson yang dikutip oleh Abdul Majid dan Dian Andayani dalam bukunya Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi yang mengartikan penilaian portofolio adalah sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka dalam suatu bidang atau lebih. Kumpulan tersebut harus mencakup kumpulan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri.[9]

Memahami pengertian diatas penerapan penilaian portofolio adalah penggunaan suatu kaidah proses penilaian atau penilaian yang digunakan oleh seorang guru, untuk mengumpulkan bukti pencapaian peserta didik dalam suatu masa tertentu. Kumpulan tersebut harus mencakup kumpulan partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri. Hal ini mencakup hasil belajar siswa melalui nilai tes tulis, tes lisan, unjuk kerja dan lain sebagainya.

2.      Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran merupakan totalitas aktifitas belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi dan dilanjutkan dengan follow up.[10]

Pendidikan Agama Islam adalah suatu aktivitas atau usaha-usaha tindakan dan bimbingan yang dilakukan secara sadar dan sengaja serta terencana yang mengarah pada terbentuknya kepribadian anak didik yang sesuai dengan norma-norma yang ditentukan oleh ajaran agama.[11]

Dengan memahami pengertian diatas, pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah totalitas aktifitas belajar mengajar tentang sebuah disiplin ilmu yang memuat materi tentang keislaman, diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan penilaian dan dilanjutkan dengan follow up (menindak lanjuti ketuntasan belajar peserta didik dengan pengayaan atau remidi).

3.      SMA Negeri 1 Wonoayu

Sebuah lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) yang berada dalam menejemen pemerintah beralamatkan Jl. Raya Pagerngumbuk Kec. Wonoayu Telp. (031) 8977980, dan dipilih sebagai wilayah atau tempat penelitian, yaitu wilayah yang akan digunakan peneliti untuk mengambil data penelitian.

Dengan beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu adalah penggunaan suatu kaidah penilaian yang digunakan oleh guru untuk mengumpulkan bukti-bukti pencapaian pembelajaran peserta didik dalam kurun waktu tertentu dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 1 Wonoayu.

Penggunaan sistem penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dimana proses penilaian tersebut merupakan kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka dalam satu bidang atau lebih dan kumpulan tersebut harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri yang dilakukan untuk menunjukkan hasil dan tujuan pembelajaran yang dicapai peserta didik di SMA Negeri 1 Wonoayu dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Jadi yang dimaksud dalam judul ini adalah hanya membatasi penerapan penilaian portofolio, faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi dalam penerapan penilaian portofolio. Serta upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hambatan penerapan penilaian portofolio pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wonoayu tahun ajaran 2009-2010. 

C.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.      Bagaimana penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.

2.      Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.

3.      Upaya apa yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hambatan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.

 

D.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.      Tujuan penelitian       

a.       Untuk mengetahui penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.

b.      Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.

c.       Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hambatan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.

2.      Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk :

a.       Teoritis

                              Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya di dunia pendidikan yang berkaitan dengan penilaian atau penilaian hasil pembelajaran sehingga dapat memberikan sumbangsih dalam meningkatkan mutu hasil proses belajar mengajar.

b.      Praktis

1)      Bagi peneliti

            Untuk menambah wawasan dan pengetahuan keilmuan bagi peneliti tentang penilaian atau penilaian pembelajaran. Dan memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

2)      Bagi almamater

Memperbanyak perbendaharaan karya ilmiah di perpustakaan Univesitas Muhammadiyah Sidoarjo serta berguna bagi pengembangan ilmu pendidikan dan penelitian selanjutnya.

3)      Bagi obyek penelitian (SMA Negeri 1 Wonoayu)

Sebagai sumbangan penelitian praktis kepada guru akan arti pentingnya penilaian porses dalam portofolio untuk mengetahui hasil belajar siswa.

 

 

4)      Bagi masyarakat

Sebagai bahan informasi betapa pentingnya sebuah proses penilaian untuk pengukur keberhasilan terhadap suatu proses. Serta perkembangan terhadap sesuatu yang dinilai, sebagai tolak ukur penilaian dalam kurun waktu tertentu..

 

E.     Metode Penelitian

1.      Tinjauan umum

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis, dengan maksud berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu. Dalam rangka memahami subyek dan fokus penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang tujuannya untuk menjelaskan, menggambarkan secara kronologis penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu, serta memahami fenomena-fenomena yang berkaitan dengan penelitian ini.

2.      Subyek penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Wonoayu, sedangkan subyek penelitian sendiri meliputi, guru Pendidikan Agama Islam kelas X dan siswa kelas X, karena yang bersangkutan yang menjadi subyek dalam penerapan penilaian portofolio dan subyek dipilih dengan teknik purposive sampling, dengan dugaan bahwa populasinya (dilihat dari segi obyek studi yang dipilih) tidak homegen. Kemudian agar temuan lebih akurat, peneliti juga mengumpulkan data dari berbagai pihak, sehingga dalam pengumpulan data penulis memperoleh data yang cukup untuk menggambarkan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, serta dapat menemukan faktor-faktor pendukung dan penghambat serta upaya antisipasi hambatan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.

3.      Jenis dan sumber data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang bersifat teoritis dan bersifat praktis atau empiris. Adapun bersifat teoritis adalah cara pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku literatur, kepustakaan dan dokumen-dokumen sekolah yang ada kaitannya dengan pokok bahasan. Sedangkan yang dimaksud bersifat praktis atau empiris ialah dengan cara terjun langsung ke obyek penelitian untuk menerapkan secara langsung penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, kemudian mengambil data yang erat kaitannya dengan pokok bahasan dalam skripsi.

4.      Teknik pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Adapun teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:

a.       Observasi (Pengamatan)

                        Teknik observasi secara langsung adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan penyidik dengan mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala subyek yang diteliti baik pengamatan itu dilakukan dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan yang khusus diadakan.[12] Dengan teknik ini penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang diselidiki. Jadi tanpa mengajukan pertayaan-pertanyaan meskipun obyeknya manusia. Dalam teknik ini, penulis terjun langsung di lapangan untuk mengamati dan mengadakan pencatatan tentang penerapan penilaian portofolio dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X di SMA Negeri 1 Wonoayu.

b.      Interview (Wawancara)

                       Muhammad Ali mengatakan, Interview (wawancara) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung[13]. Dalam penelitian ini, penulis memilih jenis interview tak terstruktur dengan wawancara tak terstruktur penulis tidak membatasi jawaban subyek dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, agar penulis memperoleh data yang obyektif dan mendalam.

Adapun subyek dalam teknik ini adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X dan siswa kelas X. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang penerapan, faktor hambatan dan pendukung serta upaya dalam mengatasi hambatan pelaksanaan /penerapan penilaian portofolio.

c.       Dokumentasi 

Teknik dokumentasi menurut Lexy J. Moleong adalah “setiap bahan tertulis selain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”.[14] Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa teknik dokumentasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan jelas mencatat data-data atau catatan-catatan resmi pada instansi atau lembaga yang merupakan dokumen. Dengan teknik ini, penulis akan mencari data melalui nilai dari siswa meliputi nilai tes sumatif, tes formatif, nilai tugas terstruktur, dan catatan perilaku harian siswa dan dokumen-dokumen sekolah.

5.      Teknik analisis data

Setelah data-data terkumpul, maka langkah-langkah selanjutnya adalah menganalisis terhadap data-data tersebut. Adapun dalam menganalisis data tersebut, penulis manggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Menurut Moh. Nazir analisis deskriptif adalah:

Suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.[15]

 

Analisis semacam ini adalah teknik analisis yang berusaha mencari informasi aktual mendetail dengan mendeskriptifkan gejala yang ada, juga berusaha untuk mendefinisikan masalah-masalah atau untuk mendapatkan verifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung. Kemudian langkah analisis berikutnya adalah triangulasi data, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.[16]. Hal itu dilakukan untuk mencari makna sesuai fokus penelitian.

 

F.     Sistematika Pembahasan    

Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini meliputi beberapa bab dan pasal sebagai berikut:     

BAB I       : PENDAHULUAN

Dalam bab ini Memuat, latar belakang, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sitematika pembahasan.

BAB II      : LANDASAN TEORI

Bab ini memuat masalah penilaian portofolio yang meliputi: pengertian penilaian portofolio, bentuk-bentuk portofolio, tujuan dan prinsip penilaian portofolio, indikator dan langkah-langkah serta hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam penerapan penilaian portofolio, kelebihan dan kelemahan penilaian portofolio, pemilihan isi portofolio, menilai portofolio, contoh format penilaian portofolio PAI. Pendidikan Agama Islam meliputi, pengertian Pendidikan Agama Islam, dasar dan tujuan Pendidikan Agama Islam, faktor-faktor yang menentukan penilaian dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan standar kompetensi serta materi Pendidikan Agama Islam di SMA. Penerapan penilaian portofolio dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III    : PAPARAN DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini memuat temuan-temuan di lapangan, Kancah penelitian, meliputi, sejarah berdirinya dan letak geografis SMA Negeri 1 Wonoayu, struktur kurikulum SMA Negeri 1 Wonoayu, struktur organisasi SMA Negeri 1 Wonoayu, keadaan guru SMA Negeri 1 Wonoayu, keadaan siswa SMA Negeri 1 Wonoayu, program kegiatan SMA Negeri 1 Wonoayu, dan keadaan sarana dan prasarana SMA Negeri 1 Wonoayu. Penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu. Faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu. Usaha antisipasi hambatan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.  

      BAB IV    : PENUTUP

      Bab ini memuat, simpulan dan saran.



[1] Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Gedung Persada Press, 2007), 208.

[2] Sigit Edi Purwanto, “Penggunaan Model Assesment Portofolio dalam Penilaian Proses dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMU Muhammadiyah 1 Malang, Educatio Indonesiae, 13 (Juli, 2005), 123.

[3] Ibid. , 124.

[4] Ibid. , 126.

[5] Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio (Bandung: Genesindo, 2002), 20

[6] Sigit Edi Purwanto, “Penggunaan Model Assesment Portofolio dalam Penilaian Proses dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMU Muhammadiyah 1 Malang”, Educatio Indonesiae, 13 (Juli, 2005), 124.

[7] W. J. S Purwadarminto, Kamus Umum  Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai pustaka,  1987), 1059.

[8] Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Islam Berbasis Kompetensi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), 192.

[9] Ibid. , 191.

[10] Isa Anshori,  Perencanaan Sistem Pembelajaran (Sidoarjo: Umsida Press,  2008), 1.

[11]Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), 5.

[12] Moh. Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi (Bandung: Angkasa, 1987), 155.

[13] Ibid. , 63.

[14] Ibid. , 216-217.

[15] Moh. Nazir, Metode Penelitian (Ciawi: Ghalia Indonesia, 2005), 54.

[16] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosda Karya, 2006), 330.


No comments: