BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
proses pembelajaran, penilaian merupakan suatu komponen yang tidak kalah
penting dibandingkan dengan proses lainnya. Tujuan dari penilaian adalah untuk
mengukur seberapa jauh tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan, dikembangkan dan ditanamkan di sekolah serta dapat dihayati,
diterapkan, dan dipertahankan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian
juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Penilaian
hasil pembelajaran lazimnya dilakukan oleh pihak dalam (guru). Akan tetapi,
mungkin pula penilaian dilakukan oleh pihak luar (misalnya pemerintah dan orang
tua). Pihak luar perlu menilai untuk keperluan penentuan mutu dan untuk kriteria
penyaringan, guru memerlukan dukungan dari pihak luar untuk menentukan ukuran
atau standar kompetensi, dalam rangka menyesuaikan pembelajarannya dengan
kebutuhan masyarakat luas.
Pihak dalam
perlu mengadakan penilaian untuk membuat keputusan tentang pembelajaran,
misalnya dalam hal apa pembelajaran perlu diperbaiki, siswa mana yang
memerlukan tambahan bantuan, seberapa jauh hasil pembelajaran sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan dalam kurikulum, dirumuskan dalam rencana
pembelajaran, dan sebagainya. Dengan kata lain, penilaian oleh pihak guru harus
menghasilkan tindakan untuk meningkatkan pembelajaran atau hasil belajar.
Penilaian atau
sering disebut juga assessment
memiliki banyak model, seperti penilaian berbasis kelas, benchmarking, dan model portofolio. Model portofolio assessment cocok digunakan untuk mata pelajaran yang bersifat
menuntut output pembelajaran siswa
dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penilaian ini berupa penilaian
terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisir yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu
tertentu.
Dalam penilaian
terhadap suatu program, seringkali gambar bisa mewakili ratusan kata. Penilaian
portofolio sering diibaratkan sebagai satu album foto dari suatu kegiatan yang
merekam aktivitas program dan para partisipannya. Portofolio ini juga sering
dianggap sebagai suatu ‘showcases’
bagi orang-orang yang tertarik atau memerlukan untuk mendapatkan gambaran
mengenai program tersebut. Bagi dunia pendidikan, penilaian portofolio cukup
sering digunakan untuk mendokumentasikan kemajuan dan pencapaian masing-masing
siswa. Penilaian portofolio jika dilakukan secara benar dan sistematis dapat
menjadi alat pengukur praktek, prosedur, dan keluaran yang lebih baik jika
dibandingkan alat pengukuran tradisional.
Penilaian portofolio
merupakan perluasan dari penilaian dengan memasukkan substansi deskripsi dari
apa yang dapat dilakukan siswa dan apa yang dialami siswa. Dasarnya adalah
siswa dapat mendemonstrasikan apa yang dapat mereka lakukan dan apa yang mereka
ketahui. Dalam penilaian portofolio ini, informasi dikumpulkan melalui berbagai
sumber, dengan berbagai metode dan dalam beberapa titik waktu dari suatu
rentang waktu. Isi portofolio atau yang sering disebut artifak, bisa terdiri dari gambar, foto, tulisan atau hasil kerja
lain, disket komputer, juga termasuk salinan nilai tes khusus. Sumber data bisa
dari orang tua, staf, atau anggota lain di lingkungan sekolah dan lingkungan
belajar siswa.
Penilaian
portofolio bermaksud agar dapat menghargai proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa, mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung, memberi
perhatian pada prestasi siswa yang memang memiliki prestasi, bertukar informasi
dengan orang tua/wali, peserta didik dan guru, meningkatkan efektivitas proses
pengajaran, dapat merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan
eksperimen, dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri pada siswa,
siswa memandang lebih objektif dan terbuka dibandingkan dengan penilaian
tradisional karena siswa menilai hasil kinerja sendiri dan membantu peserta
didik dalam merumuskan tujuan.[1]
Dalam latar
belakang penelitian yang dilakukan oleh Sigit Edi Purwanto tentang penggunaan model
assesment portofolio yang mengutip
pendapat Haribowo, mengungkapkan bahwa
penilaian portofolio dilapangan membawa dampak yang positif dalam penerapannya.[2] Juga menurut Diane Coates, mengakui bahwa
portofolio memberi banyak keuntungan, karena digunakan sebagai titik pertemuan
antara pengajaran dan penilaian, dimana keduanya menampilkan sebuah sinergi.[3]
Sedangkan Sigit
Edi Purwanto sendiri, melakukan penelitian ”Penerapan penilaian portofolio
dalam proses dan hasil belajar Matematika siswa SMU Muhammadiyah 1 Malang”.
Dalam temuan penelitiannya, menunjukkan penilaian portofolio membawa dampak
yang positif dalam kegiatan pembelajaran. Karena siswa merasa perkembangan
nilai mereka dapat dipantau dan siswa dapat mengetahui pemahaman proses belajar
mereka.[4]
Menurut
Dasim Budimansyah, dalam bukunya ”model pembelajaran dan penilaian portofolio”.
Penilaian portofolio erat kaitanya dengan mata pelajaran atau materi yang
mengandung nilai-nilai prilaku sehari-hari dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dapat dikaji oleh siswa melalui kesenjangan-kesenjangan yang dapat
diidentifikasi melalui konsep pembelajaran dan penilaian portofolio.[5]
Dari sini assesment ini menjadi lebih menarik
untuk diteliti lebih lanjut, sehingga diharapkan cukup relevan untuk diterapkan
disekolah-sekolah. Dan juga menurut Haribowo yang dikutip oleh Sigit Edi
Purwanto bahwa portofolio assesment dapat
dimodifikasi sesuai kebutuhan serta situasi dan kondisi setempat.[6]
Berdasarkan
paparan diatas, penulis tertarik dan ingin mengamati proses/pelaksanaan
penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dipelajari
dan diajarkan oleh setiap sekolah pada umumya. Tetapi untuk pendalaman yang
lebih khusus perlu dilakukan proses penilaian yang obyektif dari beberapa
kompetensi yang dimiliki oleh siswa (Kognitif, Afektif dan Psikomotorik)
tentunya hal ini harus dilakukan dengan analisis kumpulan nilai atau hasil
pembelajaran siswa.
Penulis
memilih mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan maksud, materi yang ada
hubungannya atau erat dengan kehidupan masyarakat. Misalnya memberi materi
ibadah atau wawasan keagamaan yang didalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, logikanya setelah memperoleh meteri Pendidikan
Agama Islam peserta didik akan terbiasa hidup bermasyarakat sesuai dengan
norma-norma agama Islam. Akan tetapi, pada kenyataanya sering kali tidak
demikian. Mengapa hal ini terjadi? Pertanyaan yang seperti ini yang harus
dipelajari dan dikaji oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Survey awal yang penulis lakukan di SMA Negeri 1 Wonoayu, diketahui bahwa SMA
Negeri 1 Wonoayu melaksanakan penilaian portofolio termasuk pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Dengan
harapan siswa mampu mempelajari Pendidikan Agama Islam dengan kumpulan hasil
dari proses pembelajaran yang bisa di banggakan melalui penilaian portofolio.
Karena portofolio merupakan kumpulan hasil karya tugas atau pekerjaan siswa
yang disusun berdasarkan urutan kategori kegiatan. Karya tugas atau kegiatan
ini dipilih, kemudian dinilai sehingga dapat menggambarkan perkembangan
kompetensi siswa, portofolio sangat bermanfaat baik dari segi guru maupun siswa
dalam melakukan penilaian proses.
Berangkat
dari studi dan temuan penelitian, serta analisis tersebut diatas, selanjutnya dalam
penelitian ini, penulis ingin mengamati penerapan penilaian portofolio dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan harapan bisa menciptakan dampak
positif dan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dengan alasan ini, penulis ingin mengangkat judul
penelitian ”Penerapan Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Di SMA Negeri 1 Wonoayu”.
B. Penegasan Istilah
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari judul
penelitian. ”Penerapan Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu”. Maka penulis akan menjelaskan
pengertian dari beberapa kata yang terdapat pada judul penelitian, yaitu:
1. Penerapan penilaian portofolio
Penerapan merupakan penggunaan suatu kaidah.[7]
Sedangkan penilaian portofolio adalah proses penilaian atau penilaian yang
digunakan oleh seorang guru, untuk mengumpulkan bukti pencapaian peserta didik
dalam suatu masa tertentu.[8] Seperti pendapat Poulson yang dikutip
oleh Abdul Majid dan Dian Andayani dalam bukunya Pendidikan Agama Islam
Berbasis Kompetensi yang mengartikan penilaian portofolio adalah sebagai
kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan
mereka dalam suatu bidang atau lebih. Kumpulan tersebut harus mencakup kumpulan
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan seleksi isi, kriteria seleksi,
kriteria penilaian dan bukti refleksi diri.[9]
Memahami pengertian diatas penerapan penilaian portofolio adalah penggunaan
suatu kaidah proses penilaian atau penilaian yang digunakan oleh seorang guru,
untuk mengumpulkan bukti pencapaian peserta didik dalam suatu masa tertentu.
Kumpulan tersebut harus mencakup kumpulan partisipasi siswa dalam seleksi isi,
kriteria seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri. Hal ini mencakup
hasil belajar siswa melalui nilai tes tulis, tes lisan, unjuk kerja dan lain
sebagainya.
2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran merupakan totalitas
aktifitas belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan
evaluasi dan dilanjutkan dengan follow up.[10]
Pendidikan
Agama Islam adalah suatu aktivitas atau usaha-usaha tindakan dan bimbingan
yang dilakukan secara sadar dan sengaja serta terencana yang mengarah pada
terbentuknya kepribadian anak didik yang sesuai dengan norma-norma yang
ditentukan oleh ajaran agama.[11]
Dengan memahami pengertian diatas, pembelajaran
Pendidikan Agama Islam adalah totalitas aktifitas belajar mengajar tentang
sebuah disiplin ilmu yang memuat materi tentang keislaman, diawali dengan
perencanaan dan diakhiri dengan penilaian dan dilanjutkan dengan follow up (menindak lanjuti ketuntasan
belajar peserta didik dengan pengayaan atau remidi).
3.
SMA Negeri 1 Wonoayu
Sebuah lembaga pendidikan Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) yang berada dalam menejemen pemerintah beralamatkan
Jl. Raya Pagerngumbuk Kec. Wonoayu Telp. (031) 8977980, dan dipilih sebagai wilayah
atau tempat penelitian, yaitu wilayah yang akan digunakan peneliti untuk
mengambil data penelitian.
Dengan beberapa
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan penerapan
penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1
Wonoayu adalah penggunaan suatu kaidah penilaian yang digunakan oleh guru untuk
mengumpulkan bukti-bukti pencapaian pembelajaran peserta didik dalam kurun
waktu tertentu dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 1
Wonoayu.
Penggunaan sistem
penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dimana proses
penilaian tersebut merupakan kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha,
perkembangan dan kecakapan mereka dalam satu bidang atau lebih dan kumpulan
tersebut harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi,
kriteria penilaian dan bukti refleksi diri yang dilakukan untuk menunjukkan hasil
dan tujuan pembelajaran yang dicapai peserta didik di SMA Negeri 1 Wonoayu
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Jadi yang dimaksud
dalam judul ini adalah hanya membatasi penerapan penilaian portofolio, faktor
penghambat dan pendukung yang dihadapi dalam penerapan penilaian portofolio.
Serta upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hambatan penerapan
penilaian portofolio pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan penelitian
ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wonoayu tahun ajaran 2009-2010.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.
2.
Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penerapan
penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1
Wonoayu.
3.
Upaya apa yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi
hambatan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.
D.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui penerapan penilaian
portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung
dan penghambat penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.
c. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh
guru dalam mengatasi hambatan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.
2. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk
:
a.
Teoritis
Untuk
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya di dunia pendidikan yang
berkaitan dengan penilaian atau penilaian hasil pembelajaran sehingga dapat
memberikan sumbangsih dalam meningkatkan mutu hasil proses belajar mengajar.
b.
Praktis
1)
Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan
keilmuan bagi peneliti tentang penilaian atau penilaian pembelajaran. Dan
memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada
Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
2)
Bagi almamater
Memperbanyak perbendaharaan karya ilmiah
di perpustakaan Univesitas Muhammadiyah Sidoarjo serta berguna bagi
pengembangan ilmu pendidikan dan penelitian selanjutnya.
3) Bagi obyek penelitian (SMA Negeri 1
Wonoayu)
Sebagai sumbangan penelitian praktis kepada guru akan arti pentingnya
penilaian porses dalam portofolio untuk mengetahui hasil belajar siswa.
4)
Bagi masyarakat
Sebagai bahan informasi betapa
pentingnya sebuah proses penilaian untuk pengukur keberhasilan terhadap suatu
proses. Serta perkembangan terhadap sesuatu yang dinilai, sebagai tolak ukur
penilaian dalam kurun waktu tertentu..
E. Metode Penelitian
1.
Tinjauan umum
Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis, dengan maksud berusaha memahami arti peristiwa
dan kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu. Dalam
rangka memahami subyek dan fokus penelitian, peneliti menggunakan metode
deskriptif kualitatif yang tujuannya untuk menjelaskan, menggambarkan secara
kronologis penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu, serta memahami fenomena-fenomena yang berkaitan
dengan penelitian ini.
2.
Subyek penelitian
Penelitian ini
dilakukan di SMA Negeri 1 Wonoayu, sedangkan subyek penelitian sendiri
meliputi, guru Pendidikan Agama Islam kelas X dan siswa kelas X, karena yang
bersangkutan yang menjadi subyek dalam penerapan penilaian portofolio dan subyek
dipilih dengan teknik purposive sampling,
dengan dugaan bahwa populasinya (dilihat dari segi obyek studi yang
dipilih) tidak homegen. Kemudian agar temuan lebih akurat, peneliti juga mengumpulkan
data dari berbagai pihak, sehingga dalam pengumpulan data penulis memperoleh
data yang cukup untuk menggambarkan penerapan penilaian portofolio dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, serta dapat menemukan faktor-faktor pendukung
dan penghambat serta upaya antisipasi hambatan penerapan penilaian portofolio
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.
3.
Jenis dan sumber data
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan
teknik pengumpulan data yang bersifat teoritis dan bersifat praktis atau
empiris. Adapun bersifat teoritis adalah cara pengumpulan data dengan mempelajari
buku-buku literatur, kepustakaan dan dokumen-dokumen sekolah yang ada kaitannya
dengan pokok bahasan. Sedangkan yang dimaksud bersifat praktis atau empiris
ialah dengan cara terjun langsung ke obyek penelitian untuk menerapkan secara
langsung penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
kemudian mengambil data yang erat kaitannya dengan pokok bahasan dalam skripsi.
4.
Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data. Adapun teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah:
a.
Observasi (Pengamatan)
Teknik observasi secara langsung adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan penyidik dengan mengadakan pengamatan secara langsung
(tanpa alat) terhadap gejala subyek yang diteliti baik pengamatan itu dilakukan
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan yang khusus diadakan.[12] Dengan
teknik ini penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang diselidiki. Jadi tanpa mengajukan pertayaan-pertanyaan
meskipun obyeknya manusia. Dalam teknik ini, penulis terjun langsung di
lapangan untuk mengamati dan mengadakan pencatatan tentang penerapan penilaian
portofolio dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X di SMA
Negeri 1 Wonoayu.
b.
Interview
(Wawancara)
Muhammad Ali mengatakan, Interview (wawancara) merupakan salah
satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab
baik secara langsung maupun tidak langsung[13].
Dalam penelitian ini, penulis memilih jenis interview
tak terstruktur dengan wawancara tak terstruktur penulis tidak membatasi
jawaban subyek dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, agar penulis memperoleh
data yang obyektif dan mendalam.
Adapun subyek
dalam teknik ini adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X dan
siswa kelas X. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang penerapan,
faktor hambatan dan pendukung serta upaya dalam mengatasi hambatan pelaksanaan
/penerapan penilaian portofolio.
c.
Dokumentasi
Teknik
dokumentasi menurut Lexy J. Moleong adalah “setiap bahan tertulis selain dari record, yang tidak dipersiapkan karena
adanya permintaan seorang penyidik”.[14]
Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa teknik dokumentasi adalah suatu
teknik yang dilakukan dengan jelas mencatat data-data atau catatan-catatan
resmi pada instansi atau lembaga yang merupakan dokumen. Dengan teknik ini, penulis
akan mencari data melalui nilai dari siswa meliputi nilai tes sumatif, tes
formatif, nilai tugas terstruktur, dan catatan perilaku harian siswa dan
dokumen-dokumen sekolah.
5.
Teknik analisis data
Setelah data-data terkumpul, maka
langkah-langkah selanjutnya adalah menganalisis terhadap data-data tersebut. Adapun
dalam menganalisis data tersebut, penulis manggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif. Menurut Moh. Nazir analisis deskriptif adalah:
Suatu
metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.[15]
Analisis semacam ini adalah teknik
analisis yang berusaha mencari informasi aktual mendetail dengan
mendeskriptifkan gejala yang ada, juga berusaha untuk mendefinisikan
masalah-masalah atau untuk mendapatkan verifikasi keadaan dan praktek-praktek
yang sedang berlangsung. Kemudian langkah analisis berikutnya adalah
triangulasi data, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain.[16].
Hal itu dilakukan untuk mencari makna sesuai fokus penelitian.
F.
Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini meliputi beberapa bab
dan pasal sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini Memuat, latar
belakang, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode
penelitian dan sitematika pembahasan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini memuat
masalah penilaian portofolio yang meliputi: pengertian
penilaian portofolio, bentuk-bentuk portofolio, tujuan dan prinsip penilaian
portofolio, indikator dan langkah-langkah serta hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam penerapan penilaian portofolio, kelebihan dan kelemahan
penilaian portofolio, pemilihan isi portofolio, menilai portofolio, contoh
format penilaian portofolio PAI. Pendidikan
Agama Islam meliputi, pengertian Pendidikan Agama Islam, dasar dan tujuan
Pendidikan Agama Islam, faktor-faktor yang menentukan penilaian dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan standar kompetensi serta materi Pendidikan
Agama Islam di SMA. Penerapan penilaian portofolio dalam proses pembelajaran Pendidikan
Agama Islam.
BAB III : PAPARAN DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini
memuat temuan-temuan di lapangan, Kancah penelitian, meliputi, sejarah
berdirinya dan letak geografis SMA Negeri 1 Wonoayu, struktur kurikulum SMA
Negeri 1 Wonoayu, struktur organisasi SMA Negeri 1 Wonoayu, keadaan guru SMA
Negeri 1 Wonoayu, keadaan siswa SMA Negeri 1 Wonoayu, program kegiatan SMA
Negeri 1 Wonoayu, dan keadaan sarana dan prasarana SMA Negeri 1 Wonoayu. Penerapan
penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1
Wonoayu. Faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan penilaian portofolio
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu. Usaha
antisipasi hambatan penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu.
BAB IV :
PENUTUP
Bab ini memuat, simpulan dan
saran.
[1] Martinis
Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis
Tingkat Satuan Pendidikan (
[2] Sigit
Edi Purwanto, “Penggunaan Model Assesment Portofolio dalam Penilaian Proses dan
Hasil Belajar Matematika Siswa SMU Muhammadiyah 1 Malang”, Educatio Indonesiae,
13 (Juli, 2005), 123.
[3] Ibid. , 124.
[4] Ibid. ,
126.
[5] Dasim
Budimansyah, Model Pembelajaran dan
Penilaian Portofolio (
[6] Sigit
Edi Purwanto, “Penggunaan Model Assesment Portofolio dalam Penilaian Proses dan
Hasil Belajar Matematika Siswa SMU Muhammadiyah 1 Malang”, Educatio Indonesiae, 13
(Juli, 2005), 124.
[7] W. J. S Purwadarminto, Kamus Umum
Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai pustaka, 1987), 1059.
[8] Abdul
Majid, Dian Andayani, Pendidikan Islam
Berbasis Kompetensi (
[9] Ibid. , 191.
[10] Isa Anshori, Perencanaan Sistem Pembelajaran
(Sidoarjo: Umsida Press, 2008), 1.
[11]Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2005), 5.
[12] Moh. Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi (Bandung: Angkasa,
1987), 155.
[13] Ibid. , 63.
[14] Ibid. , 216-217.
[15] Moh. Nazir, Metode Penelitian (Ciawi: Ghalia Indonesia, 2005), 54.
[16] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif
(Bandung: Rosda Karya, 2006), 330.
No comments:
Post a Comment