BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis
penelitian
Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2014, 1) penelitian kualitatif adalah :
“metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna daripada generalisasi”.
Penelitian kualitatif merupakan sebuah cara yang
lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
permasalahan. Penelitian kualitatif
ialah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Tujuan penelitian ini ialah pemahaman
menyeluruh dan mendalam terhadap implementasi kurikulum 2013 yang dikaji, serta data yang dikumpulkan berupa data lapangan (empiris) ataupun gambar-gambar untuk
mendeskripsikan hasil penelitian.
B.
Pendekatan
Penelitian
Pendekatan
penelitiannya adalah studi kasus. Menurut Merriam dalam Ulfatin
(2015, 49) studi kasus
adalah “proses menginvestigasikan terhadap peristiwa-peristiwa yang aktual”. Penelitian jenis ini, dimaksudkan
untuk memperoleh deskripsi secara mendetail tentang latar belakang, sifat serta
karakter yang khas dari kasus, atau pun status dari individu, yang kemudian
dari sifat yang khas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Penelitian ini merupakan upaya untuk
memahami suatu masalah secara mendalam yang menjadi fokus penelitian.
Dalam penelitian
ini mendeskripsikan standar proses implementasi
kurikulum 2013, faktor
– faktor yang mendukung dan menghambat dan respon
warga sekolah dengan implementasi Kurikulum 2013 di SMK.
C.
Jenis
dan sumber data
Jenis
data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data-data kualitatif,
yang berasal dari sumber data tertulis dan
tidak tertulis. Data tidak tertulis diperoleh
dari pengamatan pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 di sekolah Objek. Sumber dipilih melalui teknik snowball sistem. Pengertian dari teknik ini adalah “teknik
pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama
menjadi besar” (Sugiyono, 2014, 54). Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan
data yang memuaskan maka mencari orang lain lagi yang dapat dijadikan sumber
data.
Adapun sumber data dalam penelitian
ini adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten,
Pengawas SMK, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan Komite sekolah, serta warga sekolah meliputi civitas akademik. Alasan pemilihan informan : Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten sebagai penanggungjawab terlaksananya Kurikulum 2013 di tingkat
kabupaten; Pengawas SMK, yang bertugas sebagai konsultan, supervisor dan
evaluator permasalahan pendidikan di tingkat sekolah ; Kepala Sekolah
sebagai manajer (mampu menyusun program), sebagai administrator (mampu
mengelola potensi yang ada di sekolah), sebagai pemimpin (mampu berkomunikasi
baik) dan yang bertanggungjawab terhadap terlaksananya kurikulum di tingkat
sekolah ; Wakil Kepala Sekolah urusan kurikulum, membantu kepala sekolah dalam
urusan penyusunan dan pembuatan kurikulum ; guru , pelaksana kurikulum di
tingkat kelas; siswa , sebagai obyek kurikulum dan komite sekolah , perwakilan
orang tua siswa yang ikut berperan terhadap kelancaran pendidikan di tingkat
sekolah. Informan diambil dari 1 SMK Negeri dan 1 SMK
Swasta yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Dua sekolah tersebut
adalah SMKN 1 Sidoarjo dan SMK Krian 1 Sidoarjo.
Sedangkan
data pendukung diperoleh melalui analisis teks berupa sumber-sumber tertulis
dengan cara mempelajari buku-buku, jurnal ilmiah, dan dokumen-dokumen
sekolah yang ada kaitannya dengan pokok bahasan (Moleong, 2006, 28). Hal ini dilakukan untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan dalam
menganalisis data untuk menemukan fokus penelitian.
D.
Teknik
pengumpulan data
Untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Adapun
teknik yang penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah:
1.
Observasi
(Pengamatan)
Dalam teknik ini peneliti menggunakan
teknik observasi lansung dengan
membuat kunjungan lapangan terhadap objek penelitian, dimana peneliti menciptakan
kesempatan untuk observasi lansung (Yin, 2002, 112). Dengan maksud melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis untuk memahami gejala yang diselidiki. Pengamatan dilakukan pada
saat proses pembelajaran disekolah yang menjadi objek penelitian.
Pengamatan
lansung dilakukan peneliti pada saat proses pembelajaran di SMKN 1
Sidoarjo dan SMK Krian 1 Sidoarjo selama data sudah dianggap cukup. Dalam kurun waktu tersebut, observasi
dilakukan untuk menggambarkan bagaimana proses pembelajaran dengan implementasi kurikulum 2013 yang sedang berlansung.
Hasil
pengamatan tersebut semuanya di catat dalam lembar catatan lapangan dan dibantu
dengan daftar cek. Catatan lapangan berupa laporan langkah-langkah peristiwa
dalam bentuk gambaran/deskripsi singkat tentang proses pembelajaran dan
selanjutnya dikembangkan oleh peneliti sesudah pengamatan dilakukan serta
memberikan tanggapan sebagai bentuk refleksi dari hasil pengamatan tersebut.
Kemudian daftar cek, diisi oleh peneliti untuk mengingatkan peneliti apakah
seluruh aspek informasi sudah dijaring atau belum. Melalui pengamatan langsung
diharapkan memperoleh temuan mendetail tentang peristiwa yang berkaitan dengan
masalah penelitian.
2.
Interview
(Wawancara)
Interview
(wawancara) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan
tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung (Moleong, 2006, 63).
Dalam teknik ini penulis memilih wawancara bertipe open-ended,
dimana peneliti dapat bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu
peristiwa disamping opini mereka tentang pristiwa tersebut. (Yin, 2002, 108-109).
Wawancara
ditujukan kepada responden yang dipilih karena erat hubungannya
dengan penelitian ini diantaranya Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten sebagai penanggungjawab terlaksananya Kurikulum 2013 di
tingkat kabupaten; Pengawas SMK, yang bertugas sebagai konsultan, supervisor
dan evaluator permasalahan pendidikan di tingkat sekolah ; Kepala
Sekolah sebagai manajer (mampu menyusun program), sebagai administrator (mampu
mengelola potensi yang ada di sekolah), sebagai pemimpin (mampu berkomunikasi
baik) dan yang bertanggungjawab terhadap terlaksananya kurikulum di tingkat
sekolah; Wakil Kepala Sekolah urusan kurikulum, membantu kepala sekolah dalam
urusan penyusunan dan pembuatan kurikulum; guru, pelaksana kurikulum di tingkat
kelas; siswa, sebagai obyek kurikulum dan komite sekolah, perwakilan orang tua
siswa yang ikut berperan terhadap kelancaran pendidikan di tingkat sekolah.
3.
Dokumentasi
Teknik dokumentasi menurut Moleong (2006 , 216) adalah “setiap bahan tertulis maupun
film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan
seorang penyidik”. Dengan teknik ini, penulis akan mencari data melalui Dokumen Sekolah Kurikulum 2013,
Silabus, Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftar nilai, hasil karya
atau rangkuman
siswa dan dokumen-dokumen resmi sekolah serta dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini
dilakukan untuk menafsirkan dan memperdalam analisis data.
Dokumen yang
dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah baik dokumen
internal maupun eksternal. Penulis menggali data Dokumen yang erat kaitannya dengan implementasi kurikulum
2013. Surat keputusan Dinas Pendididkan, dokumen kurikulum, melalui Silabus, Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), foto atau rekaman
proses pembelajaran, daftar nilai
dan dokumen-dokumen resmi sekolah serta dokumen yang berkaitan dengan
penelitian ini. Dokumen-dokumen tersebut dimaksudkan untuk membantu proses
analisis dan menafsirkan data.
4.
Catatan
Lapangan
Menurut
Bogdan dan Bikken (1982: 74) yang dikutip Moeloeng (2006). Catatan Lapangan
adalah catataan tertulis tentang apa yang di dengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan
dalam rangka mengumpulkan data dan refleksi terhadap data penelitian kualitatif.
Catatan lapangan itu
berupa informasi penting yang ditulis peneliti selama melakukan penggalian data
dan penulisannya sangat singkat, berisi kata-kata kunci, frasa, pokok-pokko isi
pembicaraan atau pengamatan, mungkin gambar, sketsa, dan lain sebagainya.
Kemudian,
sesampainya di rumah, peneliti mencatatnya secara lengkap dan rapi dalam bentuk
catatan lapangan. Oleh
karena itu, perlu ada sistematika penulisan catatan lapangan, agar dapat dibaca
dengan mudah dan diferifikasi kapan dan dimana data ini di ambil.
E.
Instrumen
Penelitian
Dalam mengumpulkan
data penelitian, penulis membutuhkan instrumen penelitian. Adapun dalam pelaksanaannya
peneliti menggunakan beberapa instrument peneletian, diantaranya adalah :
1. Peneliti
Peneliti
sebagai instrumen didasarkan pada kemampuan peneliti dari rencana penelitian
hingga tahap pengolahan data penelitian. Oleh karena itu, peneliti harus
divalidasi. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi
terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik
secara akademik maupun logistiknya.
Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan konfirmasi sebelum terjun ke lapangan
penelitian dengan melakukan persiapan meliputi pemahaman metode penelitian
kualitatif deskriptif dan penguasaan teori mengenai objek yang diteliti yaitu
implementasi kurikulum 2013. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan alat
bantu berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, buku catatan dan alat
perekam untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pengumpulan data terkait
implementasi kurikulum 2013 di SMK.
2. Pedoman
Observasi
Pedoman
observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan
tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun berdasarkan hasil observasi
terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan
atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan
informasi yang muncul pada saat berlangsungnya wawancara.
3. Pedoman
wawancara
Pedoman
wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan
penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian,
tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
4. Alat
Perekam
Alat
perekam berguna Sebagai alat Bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat
berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat
jawaban-jawaban dari subjek. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru dapat
dipergunakan setelah mendapat ijin dari subjek untuk mempergunakan alat
tersebut pada saat wawancara berlangsung.
5. Lembar
catatan lapangan
Lembar
catatan lapangan itu berupa informasi
penting yang ditulis peneliti selama melakukan penggalian data dan penulisannya
sangat singkat, berisi kata-kata kunci, frasa, pokok-pokok isi pembicaraan atau
pengamatan, mungkin gambar, sketsa, dan lain sebagainya. Kemudian sesampainya
di rumah, peneliti mencatatnya secara lengkap dan rapi dalam bentuk deskripsi dan refleksi.
F. Pengujian
Keabsahan Data
Menurut Sugiyono
(2014) untuk mengetahui
kualitas data dalam penelitian
kualitatif, mengajukan
empat kriteria keabsahan yang
diperlukan dalam suatu penelitian kualitatif. Empat hal tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Triangulasi data
Peneliti menggunakan teknik triangulasi dalam mengecek
kriteria keabsahan data. Dalam hal ini, penulis melakukan beberapa teknik triangulasi,
diantaranya:
a.
Triangulasi
dengan sumber dimanfaatkan untuk menggali
kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber
perolehan data (Moleong, 2006, 330).
Langkah-langkanya yang dilakukan peneliti yaitu dengan membandingkan data observasi
dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen terkait.
b.
Triangulasi metode dilakukan dengan cara
membandingkan informasi atau data dengan cara yang berdeda. Dalam hal
ini, peneliti menggunakan menggunakan wawancara dan observasi atau pengamatan
untuk mengecek kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan
informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
c.
Triangulasi dengan jalan memanfaatkan
peneliti atau pengamat lainnya, hal ini dilakukan dengan cara menggunakan lebih
dari satu orang dalam pengumpulan dan analisis data (Moleong, 2006, 331). Dalam
penelitian ini, dosen pembimbing bertindak memberikan masukan terhadap hasil
pengumpulan data. Dengan alasan pembimbing penelitian ini telah memiliki
pemahaman dan pengalaman penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan
memperkaya khasanah pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek
penelitian.
d.
Triangulasi
dengan teori, “menurut Liccon dan Guba berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak bisa diperiksa derajat kepercayaanya dengan satu
atau lebih teori. Sedangkan Patton, dalam hal ini menamakan penjelasan banding” (Moleong, 2006, 331). Adapun maksud dan tujuannya adalah untuk
membandingkan rumusan data dengan perspektif teori yang relevan untuk
menghindari bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang
dihasilkan dan meningkatkan kedalaman pemahaman atas data yang diperoleh.
Langkah yang ditempuh peneliti dalam tahap ini adalah membandingkan data atau
temuan lapangan dengan perspektif teori yang relevan dengan penelitian ini.
2.
Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat
diterapkannya hasil penelitian kepada populasi tempat sampel penelitian
diperoleh (Sugiyono, 2014, 131). Agar dapat memahami hasil penelitian
ini sehingga
ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian, peneliti dalam membuat laporan hasil penelitian ini memberikan uraian yang rinci, jelas,
sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian, pembaca menjadi jelas dalam
memahami hasil penelitian, sehingga pembaca dapat memutuskan dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian di tempat lain.
3.
Pengujian Dependability
Kriteria dependabilitas sama juga
dengan reliabilitas, suatu penelitian yang reliabel adalah orang lain dapat
mengulangi/ mereplikasi
proses penelitian tersebut (Sugiyono, 2014, 131). Dalam penelitian ini uji dependability ditempuh dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian, mulai dari
menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan informan, melakukan analisis
data, uji keabsahan data sampai pada membuat kesimpulan/ verifikasi` Audit dilakukan oleh auditor yang independen yaitu pembimbing.
4.
Pengujian Conformability
Pengujian conformability dalam penelitian kualitatif
disebut juga objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan
objektif jika hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan.
Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan,
dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi standar conformability (Sugiyono,
2014, 131). Dalam penelitian ini, konfirmabilitas digunakan peneliti untuk membawa
perspektif yang unik kedalam penelitian.
Dengan konfirmabilitas
makna setiap data yang diperoleh dengan menggunakan teknik ini, peneliti
bertujuan ingin memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk mendukung
tercapainya fokus penelitian. Dalam penelitian ini, penulisan
interprestasi data berdasarkan data dari observasi dan wawancara serta
analisis dokumen yang telah direduksi dan disajikan secara sistematis.
Dengan pengujian
keabsahan data dalam penelitian ini, proses dimulai dari
data-data yang diperoleh dari subjek, direduksi, disajikan dalam bentuk teks
naratif dan penarikan kesimpulan/ diverifikasi serta diperiksa keabsahannya. Sehingga penulis mengerti dan mendalami benar
permasalahanya dan tidak diragukan data-datanya. Dari proses tersebut penulis berusaha
mendapatkan gambaran dan makna yang mendalam mengenai pengalaman dari subjek
yang menjadi fokus penelitian. Kemudian gambaran dan makna tersebut didalamnya
mencakup hasil penelitian yang diurai secara deskriptif.
G.
Teknik
analisis data
Menurut Moleong (2006,103) Analisis data adalah “proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya
kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar”. Setelah data-data
terkumpul melalui observasi, wawancara dan analisis dokumen, maka
selanjutnya menganalisis data-data tersebut. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah
teknik analisis deskriptif, yang
dilakukan melalui tiga alur kegiatan.
Sebagaimana yang diungkupakan Miles dan
Huberman yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Meolong, 2006,17). Dimana tiga jenis
kegiatan tersebut merupakan proses siklus dan interaktif, sebagaimana bagan sebagai berikut :
Reduksi
data Pengumpulan
data Penyajian
data Penarikan/verifikasi
Gambar 3.1.
Komponen-komponen analisis data: model interaktif
(Miles &Huberman,
2009,20)
Menurut Miles & Huberman (2009,16), Langkah analisis interaktif terdiri atas beberapa komponen kegiatan yang terkait satu sama lain,
dimulai dari pengumpulan data kemudian mereduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan/verifikasi“. Untuk lebih jelasnya, penulis menggambarkan
sebagai berikut:
1.
Reduksi
data
Reduksi data
merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas dan
mengubah bentuk data yang ada dalam catatan lapangan Menurut Miles & Huberman (2009). Dalam
tahap ini, penulis mereduksi data dari hasil observasi, wawancara para
informan yang menjadi subjek penelitian dan analisis dokumen berupa dokumen kurikulum 2013, silabus, RPP serta dokumen – dokumen terkait dengan
cara membuat ringkasan/ abstaksi yang disusun melalui data-data yang terkumpul
selama pengumpulan data berlansung dengan jalan menelaah dan memahami
catatan-catatan lapangan yang telah ditulis, kemudian diwujudkan dalam bentuk
kalimat faktual sederhana dan dibuatkan lembar refleksi bagi catatan lapangan
yang memerlukan komentar peneliti. Kemudian diidentifikasi dengan jalan
memberikan kode pada setiap lembar ringkasan/ abstraksi. Setelah satuan data
dikode, maka data tersebut akan mudah dipilah dan disortir untuk mempermudah
peneliti memilih data yang dipakai dari sekian banyak data yang dikumpulkan,
serta membuang data yang dianggap tidak perlu.
Dengan demikian data
yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesisifk dan mempermudah
peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya atau data tambahan jika
diperlukan. Karena semakin lama peneliti berada di lapangan, jumlah data akan
semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Untuk itulah diperlukan reduksi
data sehingga data tidak betumpuk dan mempersulit analisis selanjutnya.
2.
Penyajian
data
Setelah data
direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian (display)
data.“Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan,
tersusun secara sistematis yang memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan“
(Miles & Huberman, 2009,17). Dalam langkah ini penulis menyajikan data dalam bentuk teks naratif. Menurut Miles & Huberman (2009,137),
“Teks itu muncul dalam bentuk
catatan lapangan tertulis, yang disaring oleh peneliti dengan mengutip
penggalan-penggalan berkode dan menarik kesimpulan”. Penyajian data dalam
bentuk teks naratif tersebut akan memudahkan peneliti untuk memahami data-data
penelitian.
Selanjutnya peneliti
menyusun data-data yang relevan sebagai sekumpulan informasi tersusun
yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan
sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan. Adapun langkahnya dilakukan dengan cara menarasikan data secara sistematis
untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindak lanjuti
untuk mencapai tujuan penelitian, hal ini dilakukan sebagai upaya atau langkah
penting menuju tercapainya analisis.
3.
Kesimpulan/
verifikasi data
Kegiatan ketiga dari
analisis data adalah penarik kesimpulan/ verifikasi. Menutrut Miles &
Huberman (2009, 19), Tahap ini sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh berdasarkan
temuan-temuan selama
penelitian berlangsung. Pada langkah penarikan kesimpulan/ verifikasi ini,
peneliti berusaha mencari makna dari data yang diperoleh untuk mengambil
kesimpulan dan tetap terbuka untuk menerima masukan data, untuk mencari makna
sesuai dengan fokus penelitian
H.
Lokasi
peneltian
Lokasi penelitian ini dilakukan di 2 (dua) SMK Negeri
dan Swasta di
Kabupaten Sidoarjo. Karena telah ditunjuk oleh pemerintah
pusat sebagai pilot project penerapan
kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2013/2014 sampai penelitian ini dilakukan.
No comments:
Post a Comment