SANTRI
PESANTREN
Kata santri menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) berarti (1) orang yg mendalami agama Islam; (2)
orang yang beribadat dengan sungguh - sungguh ( orang
yg saleh );
(3)
Orang yang mendalami pengajiannya dalam
agama islam dengan berguru ketempat yang jauh seperti pesantren dan lain
sebagainya. Istilah santri pada mulanya dipakai untuk menyebut murid yang
mengikuti pendidikan Islam. Santri adalah peserta didik yang belajar atau
menuntut ilmu di pesantren.
Macam-macam Santri
Santri, khususnya di pesantren salaf mempunyai
latar belakang beragam. Selain
itu, pesantren-pesantren salaf, khususnya yang masih murni, memang menekankan
santri tidak hanya belajar dan ngaji kitab. Namun dididik pula agar siap terjun
ke masyarakat dengan membiasakan mereka mengerjakan tugas-tugas non-akademik.
Dari berbagai latar belakang itulah
lahir beberapa jenis kelompok santri berdasarkan tempat tinggal dan
kegiatannya. Berikut 5 jenis santri yang ada di pesantren :
1. Santri Mukim
Santri
mukim adalah santri yang sudah menempat di lokasi dan fasilitas di lingkungan
pesantren. Rata-rata santri mukim adalah mereka yang tempat asalnya jauh dari
pesantren. Agar lebih berkonsentrasi belajar dan mengikuti kegiatan di
pesantren, mereka tinggal menetap di pesantren.
2. Santri Kalong
Kalong
adalah salah satu jenis kelelawar besar. Hewan jenis kelelawar biasa melakukan
kegiatan di malam hari. Siang mereka bersembunyi di sarangnya. Penisbatan
kalong pada santri adalah bagi santri yang berasal dari warga sekitar pesantren
dan belum menetap di asrama. Mereka hanya mengikuti kegiatan pesantren pada
malam hari. Sedangkan siang hari mereka pulang ke rumah masing -masing.
3. Santri Kasab
Kata kasab berasal
dari bahasa Arab kasb, menurut Al-Munawwir artinya
mencari nafkah. Santri kasab maksudnya santri yang punya kegiatan tambahan
bekerja menafkahi dirinya di pesantren. Pekerjaan biasa
didapat dari penduduk sekitar. Misalnya memanen padi atau menggarap sawah.
4. Santri Abdi Dalem
Santri
abdi dalem adalah santri-santri yang membantu mengurus pekerjaan rumah tangga
pengasuh dan keluarganya. Semisal memasak, mengurus sawah/ladang, menjadi sopir
pribadi, dan sebagainya. Dengan
bekerja di rumah pengasuh, mereka biasanya mendapat keringanan biaya
pendidikan, terbebas biaya makan sehari-hari dan sebagainya.
5. Santri Negaran
Santri
negaran juga disebut santri pekerja. Beda dengan santri kasb yang bekerja di
luar pesantren dan untuk menafkahi dirinya, santri negaran adalah pekerja pada
berbagai proyek pembangunan pesantren. Mereka mengabdikan
diri agar mempunyai sumbangsih lebih dengan menyumbangkan tenaganya. Mereka
menjadi relawan yang tidak menuntut upah atas pekerjaannya.
Pola Kehidupan di Pesantren
Pola kehidupan pesantren
termenifestasikan dalam istilah “pancajiwa” yang didalamnya memuat “lima jiwa”
yang harus diwujudkan dalam proses pendidikan dan pembinaan karakter santri.
Kelima jiwa ini adalah sebagai berikut :
1. Jiwa Keikhlasan
2. Jiwa Kesederhanaan
3. Jiwa Kemandirian
4. Jiwa Ukhuwah Islamiah
5. Jiwa Kebebasan
Pola kehidupan berbasis Pendidikan karakter (character
education)atau juga bisa disebut dengan pembangunan karakter (character
building) ialah suatu pendidikan yang sangat
penting. Faktanya banyak sekali orang-orang yang memiliki kecerdasan tinggi
namun karakternya dalam pribadinya sangatlah memprihatinkan. Ujung-ujungnya
hidupnya ternodai oleh perbuatannya. Dengan mengimplementasikan
semua pendidikan diatas maka akan terbentuk esensi santri yang sesungguhnya,
dimana dapat mengkombinasikan antara kompetensi, spiritual dan karakter yang
baik.
Rujukan :
pengantar/http://www.datdut.com/jenis-santri/
No comments:
Post a Comment