Tuesday, September 3, 2019

MENCINTAI DAN MENELADANI DENGAN MENGENAL SIFAT - SIFATNYA


NABI MUHAMMAD SAW.
MENCINTAI DAN MENELADANI DENGAN MENGENAL SIFAT - SIFATNYA
Nabi Muhammad saw secara wujud adalah sebagai manusia biasa yang dilahirkan seorang ibu dan memiliki seorang ayah. Beliau saw adalah manusia yang memerlukan makanan, pakaian, tempat tinggal, kendaraan serta peralatan untuk mendukung kehidupan dan perjuangan seperti yang lain. Namun Beliau saw adalah seorang utusan Allah atau Rasulullah yang memiliki akhlak yang sangat agung, sehingga patut untuk ditauladani. Demikian juga para Sahabat beliau, adalah orang-orang yang telah terpilih untuk menemani Beliau saw dan ikut memperjuangkan, mempertahankan dan mengembangkan Agama yang lurus yaitu Al-Islam, sehingga juga patut menjadi taluladan kehidupan yang baik sepanjang masa, selama bumi ini masih ada. Berikut skema kedudukan Rasul sebagai seorang utusan Allah pembawa risalah Al-Islam.
Sejak kecil, nabi Muhammad SAW., memang sudah dikenal warga sekitar dan juga para pembesar orang-orang Arab di Makkah, bahwa dia adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya. Berikut ini sifat-sifat nabi Muhammad SAW.

a.   Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang kebanyakan hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannya berbeda dengan ucapannya. Mustahil Nabi itu bersifat pembohong/kizzib, dusta, dan sebagainya. Mustahil Nabi itu bersifat pembohong/kizzib, dusta, dan sebagainya.
Artinya : ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat (Q.S. An-Jamn 3-4).

b.   Amanah
Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apa pun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong.  
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” [Al A'raaf 68].

c.   Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Nabi
“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” [Al Jin 28] “

d.   Fathonal
Fatonah artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa. Dalam menyampaikan risalah Allah, tentu dibutuhkan kemampuan dan strategi khusus agar wahyu yang tersimpan didalamnya hukum hukum Allah dan risalah yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh manusia. Allah berfirman :
Artinya : dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. (Q.S. Al-An’am : 83)
Jika sifat fathonah itu tidak ada pada diri Rosul maka mereka (para Rosul tidak mampu berhujjah dalam berargumentasi, dan hal itu tidak mengkin terjadi, karena Al Qur’an menunjukkan mengenai kemampuan para Rosul berargumentasi itu banyak sekali.

 


Sumber Ringkasan :
Zainul Arifin, 2012. Sunah Nabi Muhammad sebagai Manusia Biasa  http://www.equa.tor-news.com/khutbah-jumat/20120427/sunah-nabi-muhammad-sebagai-manusia-biasa.

No comments: