NABI
MUHAMMAD SAW.
MENCINTAI
DAN MENELADANI DENGAN MENGENAL SIFAT - SIFATNYA
Nabi
Muhammad saw secara wujud adalah sebagai manusia biasa yang dilahirkan seorang
ibu dan memiliki seorang ayah. Beliau saw adalah manusia yang memerlukan
makanan, pakaian, tempat tinggal, kendaraan serta peralatan untuk mendukung
kehidupan dan perjuangan seperti yang lain. Namun Beliau saw adalah seorang
utusan Allah atau Rasulullah yang memiliki akhlak yang sangat agung, sehingga
patut untuk ditauladani. Demikian juga para Sahabat beliau, adalah orang-orang
yang telah terpilih untuk menemani Beliau saw dan ikut memperjuangkan,
mempertahankan dan mengembangkan Agama yang lurus yaitu Al-Islam, sehingga juga
patut menjadi taluladan kehidupan yang baik sepanjang masa, selama bumi ini
masih ada. Berikut skema kedudukan Rasul
sebagai seorang utusan Allah pembawa risalah Al-Islam.
Sejak kecil, nabi Muhammad
SAW., memang sudah dikenal warga sekitar dan juga
para pembesar orang-orang Arab di Makkah, bahwa dia adalah orang yang jujur dan
dapat dipercaya. Berikut ini sifat-sifat nabi Muhammad SAW.
a.
Shiddiq
Shiddiq
artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga
benar. Sejalan dengan ucapannya. Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang
kebanyakan hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannya berbeda dengan
ucapannya. Mustahil Nabi itu bersifat pembohong/kizzib, dusta, dan sebagainya. Mustahil
Nabi itu bersifat pembohong/kizzib, dusta, dan sebagainya.
Artinya : ucapannya itu tiada
lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). yang diajarkan
kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat (Q.S. An-Jamn 3-4).
b.
Amanah
Amanah artinya
benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya
orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh
karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al
Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apa pun
yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah
orang yang pembohong.
“Aku menyampaikan
amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya
bagimu.” [Al A'raaf 68].
c.
Tabligh
Tabligh
artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia,
disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Nabi
“Supaya Dia
mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan
risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada
pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” [Al Jin 28] “
d.
Fathonal
Fatonah artinya Cerdas. Mustahil Nabi
itu bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian
menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar
biasa. Dalam
menyampaikan risalah Allah, tentu dibutuhkan kemampuan dan strategi khusus agar
wahyu yang tersimpan didalamnya hukum hukum Allah dan risalah yang disampaikan
bisa diterima dengan baik oleh manusia. Allah berfirman :
Artinya : dan Itulah
hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. (Q.S.
Al-An’am : 83)
Jika
sifat fathonah itu tidak ada pada diri Rosul maka mereka (para Rosul tidak
mampu berhujjah dalam berargumentasi, dan hal itu tidak mengkin terjadi, karena
Al Qur’an menunjukkan mengenai kemampuan para Rosul berargumentasi itu banyak
sekali.
Sumber Ringkasan :
Zainul Arifin, 2012. Sunah Nabi Muhammad sebagai Manusia
Biasa http://www.equa.tor-news.com/khutbah-jumat/20120427/sunah-nabi-muhammad-sebagai-manusia-biasa.
No comments:
Post a Comment