KEBERSIHAN
ADALAH SEBAGIAN DARI IMAN
Bersih
secara konkrit adalah kebersihan dari kotoran atau sesuatu yang dinilai
kotor. Kotoran yang melekat apda badan, pakaian, tempat tinggal, dan
lainnya. Umpamanya badan terkena tanah atau kotoran tertentu, maka dinilai
kotor secara jasmaniyah, tidak selamanya tidak suci. Jadi, ada perbedaan
antara bersih dan suci. Mungkin ada orang yang tampak bersih, tetapi tidak
suci. Namun, yang kotor dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.
1. Sekolah Adiwiyata
Sekolah Adiwiyata adalah
Sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah.
Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar
sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang
sehat bagi kesehatan tubuh kita. Adiwiyata berasal dari 2 kata sansekerta
yaitu Adi dan Wiyata. Adi sendiri mempunyai arti yaitu besar,
agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan Wiyata mempunyai arti tempat dimana
seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika. Adiwiyata artinya
tempat yang besar, agung, baik dan indah yang dimana tempat itu digunakan oleh
seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika.
2. Aspek Kebersihan dalam Islam
Masalah
kebersihan Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 222 :
Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Hadits-hadits yang menjelaskan atas
kepedulian Rasul
terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan, sebagai berikut :
a.
Kebersihan Lingkungan Sebagian dari Iman
Hadits yang diterima
dari Abu Hurairah,
Artinya: “Iman itu
adalah 69 cabang. Maka yang utamanya ialah kalimah La ilaha illa allah
dan yang paling rendahnya ialah membuang kotoran dari jalan dan malu itu cabang
dari keimanan” (HR.Muslim, Abu Daud, al-Nasai, dan Ibn Majah).
b.
Keberhasilan / Lingkungan adalah Shadaqah
Hadits yang diterima
dari Abu Hurairah,
Artinya: “Setiap
salamku dari orang-orang adalah shadaqah; setiap hari yang terbit
matahari sehingga ia adil antara dua orang adalah shadaqah; dan menolong
orang atas kendaraannya memangkunya atau mengangkat barang-barangnya adalah shadaqah;
dan kalimah yang baik adalah shadaqah; dan setiap langkah yang
dilangkahkan untuk shalat adalah shadaqah dan menunjukan jalan adalah shadaqah
dan membuang gangguan dari jalan adalah shadaqah”. (HR Ahmad).
c.
Mengotori Tempat Ibadah Perbuatan tidak Terpuji
Hadits diterima dari Abu
Dzar dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
Artinya: “Disodorkan
padaku amal yang umatku yang baiknya dan yang buruknya. Maka aku dapatkan
yang baik-baiknya adalah gangguan dari jalan dan kau dapatkan sejelek-jeleknya
adalah mendahak di masjid” (HR. Ath-Tahabrani)
d.
Memelihara Kebersihan adalah Suatu Kebaikan
Hadits diterima dari Abu
Darda, yang artinya: ”Barangsiapa yang membuang dari jalan umat Islam
sesuatu yang mengganggu mereka, maka akan dicatat oleh Allah perbuatan itu
kebaikan dan barangsiapa yang dicatat kebaikannya oleh Allah, maka akan
dimasukan ke dalam surga”. (HR Ath-Thabrani).
e.
Dilarang mengotori (populasi) tempat umum
Hadits dari Ibn
Addi, artinya ”Rasulullah melarang seseorang buang air di bawah
pohon berbuah dan di tepi sungai (yang mengalir)” (HR. Ibn Addi).
f.
Untuk kesegaran jasmani (kesehatan) perlu
memelihara lingkungan hidup
Al-Qur’an dan hadits
banyak menggunakan lafal atau kosa kata thaharah yang mengindikasikan
pada kesucian badan dari kotoran dan najis. Dalam surat Al-Maidah:
6 dan surat An-Nisa: 43, ayat tersebut mewajibkan wudlu dan atau mandi
sebelum shalat, tampak mengandung dua makna sekaligus, yaitu thaharah
secara hissiyah-jasmaniyah
(konkrit-nyata) karena dibersihkan oleh air dan thaharah maknawiyah (abstrak)
karena dibersihkan dengan air atau tanah ketika air itu tidak ada.
Dikatakan dua makna,
“Sesungguhnya Allah adalah pengampun dan penyayang” pada akhir surat An-Nisa:43
karena wudlu dan mandi juga shalat adalah jalan membersihkan dosa. Rasululloh
berkata, artinya: “Tidak ada seorang laki-laki yang berwudlu baik wudlunya,
terus shalat dua rakaat, maka ia diampuni dosanya” (HR.Bukhari).
Usaha sadar yang
dilakukan oleh Tim Adiwiyata SMK Krian 1 adalah menciptakan tempat dimana
seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika dengan kondisi yang
bersih dan sehat. Sehingga sebagai orang yang beriman dengan dasar dalil-dalil dan
usaha yang menunjukkan pentingnya kebersihan jasmani dan rohani mari kita
ciptakan iklim budaya menjaga kebersihan.