Mentransformasi Pesan Moral ‘Idul Qurban
Dalam Pendidikan
Khutbah I
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدُ لله
الّذي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الرَّحْمَاتُ،
أحمدُه سبحانَهُ وأشكُرُه، شَرَعَ لَنَا الأَعْيادَ، وَأَفَاضَ علَيْنا السُّرُورَ،
ونَوَّرَ قلوبَ المؤمنين بنُورِالتقوى والحُبُوْرِ، وأشهد أنْ لا إله إلاّ اللهُ وَحْدَهُ
لَا شَرِيْكَ لَهُ اْلعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ، وأشهد أنّ سَيِّدَنا محمدًا عبدُه
ورسولُه، أَرْسَلَهُ اللهُ تعالى بَيْنَ يَدَي السَّاعَةِ بَشِيْرًا ونَذِيْرًا، وَدَاعِيًا
إلى اللهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنيرًا، فَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ، وأَدَّى الأَمَانَةَ،
ونَصَحَ الأُمَّةَ، وجَاهَدَ في الله حقَّ جِهادِه حتَّى أتاهُ اليقين، فصلواتُ
اللهِ وسَلَامُه عليهِ، وعلى آله الطَّاهِرِيْن، وصَحَابَتِهِ الطَيِّبِيْنَ، والتَّابِعِيْنَ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بإِحْسَانٍ إلى يومِ الدِّين.
أمّا بعد: (يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ)
قال تعالى: !$¯RÎ) »oYøsÜôãr& trOöqs3ø9$# ÇÊÈ Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur ÇËÈ cÎ) t¥ÏR$x© uqèd çtIö/F{$# ÇÌÈ
الله أكبر،
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر،
الله أكبر.
الله
أكبركبيرًا والحمد لله كثيرًا وسبحان الله بكرة وأصيلا، لا إله إلاّ الله وحده،
صدق وعده، ونصر عبده، وأعزّجنده وهزم الأحزاب وحده. لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ
مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ. الله أكبر، الله أكبر،
الله أكبر ولله الحمد.
Kaum Muslimin dan Muslimat Jama’ah
Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Di pagi yang penuh berkah
ini, di balik hati yang cerah ceria, kita
kembali mengumandangkan takbir berulang-ulang, sebagai pernyataan yang tulus
dan ikhlas akan kebesaran dan keagungan Allah SWT, sekaligus sebagai pengakuan
bahwa kita adalah hamba yang teramat kecil, sangat lemah dan penuh
keterbatasan. Kita memuja dan memuji kepada-Nya
sebagai wujud kesyukuran atas segala limpahan nikmat dan rahmat-Nya yang tak
terhingga.
Alhamdulillah, kita kembali merasakan
kegembiraan dan kebahagiaan dalam suasana Idul Adha pada hari ini. Bukan untuk berpesta pora,
tetapi untuk melakukan muhasabah dan mengambil ibrah dari perintah berkurban
dan beribadah haji untuk mengenang kembali peristiwa bersejarah oleh Nabiyullah
Ibrahim ’alaihissalam bersama Isterinya, Siti Hajar dan anaknya Ismail ’alaihissalam.
Pada usia
perkawinan yang sudah sangat senja, di saat beliau dan istri sudah tua, anak
yang ditunggu sebagai generasi pelanjut belum juga dikaruniakan. Dalam penantian
yang panjang seperti itu, tidaklah menyebabkan Nabiyullah Ibrahim As berputus
asa dari Rahmat Allah SWT. Beliau tetap istiqamah, terus menerus berdo'a dan
memohon kepada-NYA agar dianugerahi keturunan yang shaleh. Beliau selalu
berdo’a “Robbi habli minassholihin, Robbi habli minassholihin,
Robbi habli minassholihin”, Wahai Tuhan-ku karuniakanlah
kepadaku anak yang shaleh. Akhirnya Allah menganugrahkan kepadanya seorang anak
yang diberi nama Ismail As. Akan tetapi setelah dianugrahkan
putra yang bernama Nabi Ismali as. Keimanan dan ketaqwaan meraka pun diuji oleh
Alloh SWT. Singkat cerita Nabi Ibrahim diprintahkan oleh Alloh SWT untuk
menyembelih Nabi Ismail putranya sendiri sebagai bentuk ujian pengorbanan
menuju jalan ketaqwaan.
Allahu Akbar 3X, walillahilhamd !
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah
Memang
untuk mendapatkan generasi sebagaimana yang kita harapkan, memerlukan perhatian
dan pengorbanan yang sangat besar, bahkan harus diiringi dengan kesabaran dan
keikhlasan yang tinggi. Makanya sangat aneh jika kita merindukan lahirnya kader
pelanjut yang didambakan, sementara perhatian dan pengorbanan yang diberikan untuk
itu masih kurang. Atau mungkin pengorbanan dan perhatian sudah cukup besar,
tapi belum proporsional. Perhatian dan pengorbanan yang diberikan lebih banyak
kepada hal-hal yang bersifat materi, bukan pada spirit dan ruhaninya, bukan
pembekalan spirit kepemimpinan dan hal-hal yang bersifat transenden.
Anak-anak
kita perlu mendapatkan perhatian yang serius dari kita para orang tua dan guru.
Jangan sampai hanya aspek intelektualnya yang diperhatikan, tetapi mental dan
spritualnya memprihatinkan. Jangan kita bangga dengan pendidikan yang hanya
memacu kecerdasan otaknya, tapi semakin hari semakin rusak akhlaknya, semakin jauh
dari agamanya.
Kita
sangat mendambakan generasi yang bertauhid dan berkarakter, berakhlak mulia dan
tekun beribadah, anak yang patuh dan hormat kepada orang tua dan guru. Kita mengharapkan kader yang
selalu siap pakai, siap menghadapi benturan dan tantangan hidup, memiliki etos
kerja yang tinggi, bekerja dengan penuh dedikasi, memiliki banyak inisiatif dan
siap berkorban sebagaimana contoh yang telah diperagakan oleh sosok Nabi Ibrahim
As dan keluarganya, Siti Hajar dan Ismail As. Dalam
perjalanan hidupnya mulai dari kesabaran, ketaatan dan pengorbanan yang semua
itu adalah jalan menuju iman dan taqwa kepada Alloh SWT.
Allahu Akbar 3X, walillahilhamd !
Ikhwani Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah
Pesan inti yang
terkandung dalam syariat qurban tidak lain adalah
bagaimana kita meningkatkan spirit dan semangat berkorban dalam kebaikan dan
kebenaran. Makna dan hakikat kurban bukan sekedar menyembelih hewan kemudian
dagingnya disedekahkan kepada fakir miskin. Tidak juga berarti bahwa daging dan
darahnya yang akan sampai kepada Allah SWT. Namun yang menjadi penilaian bagi
Allah adalah kualitas takwa yang dihasilkan dari ibadah kurban itu sendiri.
Allah berfirman:
`s9 tA$uZt ©!$# $ygãBqçté: wur $ydät!$tBÏ `Å3»s9ur ã&è!$uZt 3uqø)G9$# öNä3ZÏB ...
”Daging (hewan kurban) dan darahnya
itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya
adalah ketakwaan kamu” (QS. Al Hajj: 37)
Allahu Akbar 3X, walillahilhamd.
Saudara-saudara kaum Muslimin rahimakumullah.
Dengan demikian
ibadah kurban merupakan konsekuensi iman dan takwa kepada Allah SWT. Pengorbanan dalam konteks kehidupan saat ini, bisa dilihat
dari seorang pemimpin yang berusaha untuk menyejahterakan rakyatnya, pemimpin
yang adil dan berusaha memberikan kontribusi baik itu bagi negara dan instansi yang dipimpinnnya. Pengorbanan seorang guru dalam mendidik dan dan membina
siswa-siswinya sehingga menjadi
sukses dan berhasil, juga wujud pengorbanan. Disiplin dan mentaati peraturan dalam
mencari ilmu itu juga wujud pengorbanan dari seorang siswa/siswi. Dengan demikian,
pengorbanan bisa berdimensi luas. Pengorbanan merupakan konsekuensi logis dari
keyakinan yang diperjuangkan demi sebuah kebenaran.
Kini Allah menuntut kesiapan kita untuk
berkorban lebih maksimal lagi demi menggapai ridha-Nya. Pengorbanan harta,
raga, jiwa, waktu dan pikiran kita demi terbangunnya Peradaban Islam dan
tegaknya dinullah di muka bumi. Hanya
dengan pengorbanan, kita akan meraih kemuliaan hidup di dunia dan di akhirat. Hanya
dengan perjuangan dan pengorbanan, pertolongan Allah akan datang dan kemenangan
akan diraih.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah II
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر،
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر. الله أكبر
ولله الحمد.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ
تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
قال تعالى: (يَا أَيُّهاَ
الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ). (يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ
وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا)
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى
رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ،
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا}. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
أَللّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا
وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا، وَوُلاَةَ أُمُوْرِ
الْمُسْلِمِيْنَ، وَوَفِّقْهُمْ جَمِيْعًا لِتَحْكِيْمِ شَرِيْعَتِكَ، وَالْعَمَلِ
بِكِتَابِكَ، وَالالْتِزَامِ بِسُنَّةِ نَبِيِّكَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ. اللهم بِعزَّتِكَ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالُمسْلمِينَ،
وأذِلَّ الشِّركَ والمشركين. اللهم انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُجَاهِدِيْنَ على
أَعْدَائِكَ أَعْدَاءِ الدِّيْنَ.رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا
وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ،
اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا دُعَائَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. رَبَّنَا
لاَ تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَّسِيْنَآ أَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآ
اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ
تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا
وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَاِفِرِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَسُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
والسلام عليكم ورحمة الله
وبركاتُهُ
No comments:
Post a Comment