BAB I
PENDAHULUAN
A. Konfidensialitas
Tantangan saya menjadi mahasiswa Fakultas Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam dan sebagai calon pendidik diharapkan bisa menjadi seorang tenaga pendidik yang
profesional dengan diwajibkan untuk melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (
PPL ). Tujuan studi kasus ini adalah untuk membantu dan melatih tenaga pendidik
dalam memberikan bantuan dan bimbingan kepada siswa dalam memecahkan suatu
masalah.
Pada studi kasus ini saya mengambil siswa kelas (X-1), yang mana menurut saya klien wajib mendapat bimbingan dan pelayananm khusus. Pengumpulan informasi tentang klien melalui observasi, wawancara, dan data yang diperoleh untuk sumber atas permasalahan klien tersebut. Dalam studi kasus ini nama asli klien dirahasiakan, dan diganti dengan nama fiktif, sehingga apabila ada kesamaan dalam penggunaan nama atas klien tersebut itu tanpa unsur kesengajaan dan hanya kebetulan belaka. Dengan menemukan sumber penyebab masalah yang dihadapi oleh klien diharapkan bisa memberikan pemecahan masalah yang dihadapai oleh klien. Dengan usaha-usaha yang sudah dilakukan
B. Identitas klien
Nama :
X
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan :
Indonesia
Tampat /Tanggal lahir :
Surabaya, 23 Agustus 1993
Kelas :
X-1
Alamat :
X
Hobi :
Baca komik, Facebookan, Main gitar
Cita-cita :
Dokter Sp. PD
Jumlah saudara : 3
Anak ke :
1
C.
Lukisan
Tentang Klien
- Keadaan
Jasmani
Tinggi badan :168
cm
Berat badan :
49 kg
Warna kulit : Sawo
matang
Warna rambut : Hitam
Golongan darah : O
- Keadaan
Kesehatan
Keadaan mata : Min 1/4 +
silinder 1/4
Keadan telinga :
Keadaan yang pernah diderita : Radang lambung
Cacat jasmani : -
- Identitas
Keluarga
a.
Nama ayah :
X
Status : Kandung
Agama :
Islam
Kewarganegaraan :
Pendidikan :
STM
Pekerjaan : Swasta
b. Nama ibu :
X.
Agama :Islam
Status :
Kandung
Kewarganegaraan :
Indonesia
Pendidikan :
FKPI
Pekerjaan :
Ibu rumah tangga
- Keadaan Sekolah
Umur masuk SD :
7 Tahun
Lama sekolah SD :
6 Tahun
Nama SLTP asal :
SMP Hang tuah 5
Umur masuk SLTP : 13 Tahun
Lama masuk SLTP : 3 Tahun
Umur masuk SLTA : 16 Tahun
Pelajaran yang disenangi :Olah raga danIPS (kecuali
ekonomi)
Pelajaran yang tidak disenangi : Matematika dan fisika
- Rencana
masa depan
Klien kami setelah
menempuh pendidikan di SMA Negeri 2 Sidoarjo, klien ingin menjadi seorang (Dokter
Sp. PD)
- kesulitan
yang dihadapi sekarang
Dari hasil penelitian yang
digali oleh peneliti melalui pendekatan personal, dapat disimpulkan klien
mengalami masalah dalam hal kesulitan dan kurangnya kosentrasi dalam belajar
serta dukungan atau motifasi interen (kemauan belajar dari diri sendiri) dan
eksteren (suasana dalam kelas). Tentunya
hal ini berdampak buruk pada prestasi dan hasil belajar klien.
D. Hal-hal Khusus Tentang Klien
1.
Kapan
(jam berapa) kamu belajar?
Jawab: 19:00 BBWI
2.
Apakah
kamu memiliki tempat khusus untuk belajar?
Jawab:
Kamar
3.
Siapakah
anggota keluarga kamu yang menemani belajar?
Jawab: Belajar sendiri
4.
Pelajaran
apa yang paling kamu suka?
Jawab:
IPS dan TIK (karena bersifat teori)
5.
Pelajaaran
apa yag paling kamu tidak suka?
Jawab:
Matematika, fisika, kimia dan Bhs. Inggris
6.
Pernakah
kamu bersikap tidak jujur dalam proses belajar mengajar?
Jawab:
Ya! (nyontek)
7.
Buku-buku
apa yang sering kamu baca?
Jawab:
Komik dan novel
8.
Sebutkan
referensi yang pernah kamu baca?
Jawab:
-
9.
Koran/majalah
apa yang sering kamu baca?
Jawab:
Jawa pos
10.
Rublik
apa yang pertama kali kamu baca?
Jawab:
Olah raga dan ekonomi
11.
Bila
kamu punya persoalan kepada siapa kamu curhat?
Jawab:
Teman dekat (Bagus)
12.
Apa
yang kamu lakukan ketika kamu jenuh?
Jawab:
Main komputer
13.
Adakah
keluargamu yang pernah kamu ajak curhat?
Jawab:
-
14.
Bakat
apa yang menonjol pada diri kamu?
Jawab:
Musik, marching band
15.
Apa
usaha yang kamu lakukan untuk mengembangkan bakat itu?
Jawab:
Latihan
16.
Kegiatan
Ekstra sekolah apa yang kamu ikuti?
Jawab:
-
17.
Apakah
kamu suka berorganisasi, organisasi apa yang sekarang kamu ikuti?
Jawab:
Ya! (karang taruna)
18.
Siapa
teman sekelasmu yang kamu anggap kurang akarab?
Jawab:
Semua
19.
Siapa teman sekelasmu yang kamu senangi?
Jawab:
Semua
20.
Siapa
teman kelasmu yang tidak kamu senangi?
Jawab:
Siswa yang bikin gadu
21.
Kesulitan
apa yang sekarang sedang kamu hadapi (dirumah/disekolah)?
Jawab:
Belajar
22.
Apakah
orang tuamu meberi kebebasan untuk menentukan pilihan hidupmu?
Jawab:
Ya!
23.
Apakah
pilihan hidupmu kehendak pribadi atau orang lain?
Jawab:
Ya! Tapi sebagian ada yang tidak
24.
Ketika
masuk sekolah SMA Negeri 2 Sidoarjo atas kehendak kamu sendiri?
Jawab:
Melalui jalur PMDK
25.
Apa
rencana kamu setelah lulus SMA Negeri 2 Sidoarjo?
Jawab:
Kuliah politeknik dan informatika
26.
Siapa
guru yang paling akrab dengan kamu?
Jawab:
Bu Ernawati (Gurunya enak)
27.
Usaha
apa yang kamu lakukan untuk menghadapai masalah kamu saat ini?
Jawab:
Diam dan merenung
BAB II
GEJALA DAN ALASAN PEMILIHAN KASUS
A.
Gejala
pemilihan kasus
Klien bukan termasuk siswa yang bermasalah dalam kenakalan remaja. Tetapi klien adalah termasuk dalam kategori permasalahan secara emosional, hal ini terlihat ketika klien megikuti pelajaran dalam kelas. Klien merasa bosan dan jenuh serta kurang semangat dalam belajar, karena lingkungan kelas dan suasana tidak sesuai dengan perasaan yang diiginkan. Terlebih ketika klien menghadapi pembelajaran yang ada sangkut pautnya dengan masalah penghitungan seperti matematika. fisika, kimia (pelajaran yang berhubungan dengan menghitung)
B.
Alasan
pemilihan kasus
Kami mengangkat masalah ini dengan alasan, banyak siswa mengalami masalah ini seperti yang dihadapi oleh klien. Klien masuk di SMA Negeri 2 Sidoarjo melalui jalur prestasi, sedangkan klien sendiri menginginkan sekolah di SMK dan mengambil jurusan informatika. Karena hal tersebut, mengakibatkan klien kurang semangat untuk belajar dan dapat menurunkan prestasi akademik klien
C.
Tujuan
pemilihan kasus
1.
Memberi pemecahan pada masalah yang dihadapi klien
agar dapat merubah sifat dan sikapnya, agar dapat maksimal dalam perkembangan
potensi yang ada pada diri klien.
2. Agar klien memperoleh kegairahan dalam
belajar
3. Agar klien mampu memecahkan kesulitan
dalam belajar
4. Menyadarkan klien bahwa sebenarnya klien dapat mengembangkan potensi pada dirinya dan menjadi yang terbaik.
BAB III
PROSEDUR DAN TEKNIK PENELITIAN/PENDEKATA
Untuk mendapatkan data yang valid dan relevan dengan masalah klien, maka
penulis menggunakan beberapa teknik penelitian atau pendekatan, antara lain
sebagai berikut:
A.
Analisa
Dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode atau teknik penelitian, pendekatan personal, angket,
interview dan observasi.
1. Pendekatan
personal
Pendekatan
personal adalah metode penelitian yang menggunakan pendekatan secara lansung
kepada klien untuk mengetahui karakter, sifat dan sikap.
2.
Angket
Angket
adalah metode penelitiaan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden tentang sesuatu hal yang akan diteliti dan dipahami. Dan tujuan
angket ini untuk mendapatkan lukisan atau gambaran tentang identitas klien.
3.
Interview
Interview
adalah metode penelitian atau pendekatan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan
klien tentang bebagai hal yang akan diteliti. Sedangkan interview betujuan
untuk mrndapatkan data-data secara lisan dan mendalam untuk memberikan
bimbingan kepada klien.
4.
Observasi
Obsevasi adalah pengamatan yang dilakukan
peneliti pada klien didalam maupun diluar kelas dalam rangka mengambil
kesimpulan sebagai sumber masalah yang dihadapi klien. Hal ini bertujuan untuk
mengamati prilaku dan sikap keseharian klien.
B.
Sintesa
Dari data yang diperoleh
dan jenis masalah yang ada serta dengan menghubungkan data-data yang valid
terhadap masalah klien tersebut, maka dapat penulis simpulkan bahwa:
1. Klien kurang bersemangat atau sering pasif
dalam proses belajar mengajar dikelas.
2. Klien tidak memperhatikan saat guru
menerangkan dalam proses belajar mengajar
3. Klien kurang bersemangat ketika diajar
oleh seorang guru yang membosankan dan ketika menghadapi pelajaran yang
berhubungan dengan masalah perhitungan
4.
Kurangnya
motifasi belajar baik interen maupun eksteren.
C.
Diagnosa
Dari data yang diperoleh
maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang dihadapi klien pada saat ini
diantaranya adalah :
1.
Identifikasi
masalah
Dalam kasus ini klien
tergolong siswa yang mengalami kesulitan belajar yang berhubungan dengan
dirinya sendiri dan kurang kosentrasi dalam belajar, karena kurangnya motifasi
dan lingkungan belajar yang kurang mendukung.
2.
Etiologi
Penyebab masalah yang
dihadapi klien adalah :
a.
Kurangnya kesadaran atas pentingnya belajar
b.
Motivasi belajar klien rendah
c.
Pengaruh lingkungan belajar yang tidak sesuai
dengan keinginan klien.
3.
Prognosa
Prognosa atau ramalan
merupakan kemungkinan yang akan terjadi pada diri klien apabila tidak segera
mendapat bantuan pemecahan masalahnya dari pihak-pihak yang terkait. Kemunkinan
tersebut dapat berakibat sebagai berikut :
a.
Kehilangan semangat belajar
b.
Prestasi menurun
c.
Tidak lulus atau tidak naik kelas
Sedangkan bimbingan yang harus dilakukan atau
diberikan untuk klien tersebut adalah:
a.
Memberikan bimbingan belajar
b.
Memberikan bimbingan masalah sosial
c.
Dan bimbingan masalah karir dan arah kompentensi
yang dimiliki klien
Untuk bimbingan tersebut, adapun pihak-pihak
yang terkait adalah:
a.
Guru BK
b.
Wali kelas/Kepala Sekolah
c. Dan orang tua
BAB IV
USAHA-USAHA BANTUAN (TREATMENT)
A.
Usaha
bantuan yang direncanakan
Dalam usaha pemecahan
masalah yang dihadapi oleh klien, kami melakukan usaha-usaha sebagai berikut :
- Wawancara
Melakukan
dialog dengan klien secara mendalam mengenai berbagai yang diinginkan.
- Pemberian
informasi
Memberikan
informasi pada klien jika tidak segera memikirkan jalan pemecahan masalah,
klien akan semakin banyak mendapatkan masalah yang akan dihadapi.
- Pendekatan pada wali kelas dan guru
BK
Untuk
mendapatkan data tentang klien sekaligus memberikan masukan mengenahi masalah yang dihadipi klien.
Kemudian bersama guru BK dan wali kelas bekerjasama dan berdiskusi, usaha dan
solusi apa yang ditawarkan untuk pemecahan masalah klien.
- Kunjungan rumah (home visit)
Kunjungan rumah dilakukan untuk mendalami dan
menganalisis masalah klien melalui orang tua atau keluarga, sehingga antara
pihak guru/BK dan orang tua memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah
klien. Dan bersama-sama mencari solusi pemecahan atas masalah yang dihadapi
klien.
- Memberikan pengarahan kepada teman-teman
untuk memebrikan bantuan dan dukungan kepada klien saat menghadapi masalah.
6. Pemberian motifasi dan informasi tentang
pentingnya pendidikan.
B.
Usaha-usaha bantuan yang telah dilaksanakan
1. Wawancara langsung dengan klien
2. Mengadakan pendekatan dan diskusi
pemecahan masalah klien dengan wali kelas dan guru BP
3. Memberikan kesadaran kepada klien
pentingnya proses belajar
4. Memberikan
motifasi kepada klien.
5. Pemberian informasi dan usaha/tawaran
serta solusi kepada klien untuk memecahkan permasalahnya
6.
Home visit,
Tanggal 02 s.d. 04 Desembar 2009, kunjungan
rumah telah dilakukan, bersama guru BK. Pada saat itu, wawancara dilakukan
dengan orang tua klien, dilanjutkan diskusi untuk mencari spesifikasi masalah
yang dihadapi klien. Hasilnya spesifikasi masalah telah ditemukan.
C.
Usaha-usaha bantuan yang belum
dilaksanakan
Semua usaha bentuan yang telah direncanakan
dan ditawarkan sudah terlaksana. Akan tetapi karena keterbatasan waktu, tidak
memungkinkan bagi penulis melakukan pemantauan secara lebih lanjut.
BAB V
USAHA TINDAK LANJUT (FOLLOW-UP)
Untuk menangani kasus yang dihadapi oleh
klien secara tuntas, diperlukan usaha untuk tindak lanjut yang melibatkan
banyak pihak untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi klien dengan
cara serius dan bersungguh-sungguh.
A.
Pihak yang melaksanakan usaha tindak
lanjut antara lain:
1.
Orang tua
Orang
tua harus memberikan motivasi dalam proses belajar mengajar klien dan mendukung
sepenuhnya atas potensi yang dimiliki klien
2.
Wali kelas
Wali
kelas harus memantau prestasi dan memberi motivasi belajar klien
3.
Guru BK
Memberi
layanan konseling dan arahan terhadap orentasi belajar dan potensi/karir yang
dimiliki klien
B.
Adapun usaha-usaha tindak lanjut ini berupa:
1.
Membantu memberikan nasehat dan motifasi kepada klien
2. Klien perlu banyak memerlukan perhatian
dari sekolah/BK maupun orang tua dan dilingkungan.
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk
merubah dirinya menjadi yang lebih baik.
4.
Klien harus sering diberi pengertian tentang
pentingnya belajar
5. Meningkatkan sikap disiplin yang masih
kurang terhadap diri klien
6. Klien harus sering diberi pengertian tentang
pentingnya bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Semoga usaha-usaha bantuan
yang ditindak lanjuti oleh pihak-pihak terkait dapat menyelesaikan masalah
klien, sehinggah dapat memecahkan permasalahan tersebut.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari studi kasus yang
penulis lakukan terhadap klien dan kondisi riil yang digambarkan diatas, maka
dapat penulis simpulkan bahwa masalah yang hadapi klien adalah karena kurangnya
kesadaran belajar dan arti penting sebuah pendidikan serta kurangnya motivasi
dalam belajar. Kondisi ini diperparah
dengan sikapnya yang selalu melakukan pelanggaran terhadap peraturan sekolah
(sering tidak masuk sekolah). Diharapkan kerja sama oleh semua pihak dalam
usaha-usaha tindak lanjut yang harus dilakukan sampai siswa atau klien dapat
kembali normal dalam pengembangan potensi yang ada pada diri klien.
B. SARAN
Peserta didik adalah ibarat tanaman padi yang
sedang tumbuh, setiap pertumbuhannya pasti disekitarnya terdapat rumput-rumput
yang menghalangi pertumbuhan padi tersebut, agar terjaga pertumbuhannya maka
rumput-rumput tersebut harus kita cabuti.
Begitupun anak didik kita punya potensi besar
untuk mengukir prestasinya sering kali masalah-masalah selalu muncul dalam
proses perjalanan pendidikannya. Untuk itu kepada semua pihak yang bersangkutan
dengan klien diharapkan dapat memberikan bimbingan dan arahan agar tidak salah
langka dalam mengambil keputusan. Pihak-pihak tersebut diatas yang terlibat
untuk menindak lanjuti antaranya adalah: Guru yang ada disekolah tersebut, Wali
kelas, dan Guru BK, serta semua civitas yang berada dalam sekolah klien.
No comments:
Post a Comment