BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam pengertian yang luas adalah meliputi
semua perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
(melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan serta keterampilannya
kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi
fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah.
Di samping itu, pendidikan sering juga diartikan
sebagai suatu usaha manusia untuk membimbing anak yang belum dewasa ketingkat
kedewasaan, dalam arti sadar dan mampu memikul tanggung jawab atas segala
perbuatannya dan dapat berdiri di atas kaki sendiri.[1]
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antar
sekolah, orangtua, masyarakat dan institusi negara dengan tugas dan peran
masing-masing. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama yang baik antara sekola,
orangtua, masyarakat dan institusi negara guna terwujudnya tujuan pendidikan.
Dalam pandangan Islam, anak dilahirkan dalam keadaan
lemah dan suci atau fitrah sedangkan alam sekitarnya akan memberi corak warna
terhadap nilai hidup atas pendidikan agama Islam. Hal ini sebagaimana dalam al Qur’an surat Ar Rum
ayat 30, yang berbunyi:
“Hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama Allah. Tetapkanlah pada fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah tersebut. Tidak ada perubahan bagi fitrah Allah, itulah
agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Ar Rum, 30:
30)[2]
Dari ayat tersebut, jelaslah bahwa pada
dasarnya anak itu telah membawa fitrah beragama, dan kemudian bergantung kepada
para pendidiknya dalam mengembangkan fitrah itu sendiri sesuai dengan usia anak
dalam pertumbuhannya.[3]
Di sini juga jelas bagaimana pentingnya
peranan orangtua dalam memupuk, membina, memelihara dan menjaga kefitrahan
seorang anak. Dengan demikian, tersiratlah pentingnya menjaga pendidikan anak
dalam keluarga. Sebab, dari pendidikan keluarga ini, seorang anak akan memiliki
bekal yang terpatri kuat dalam hati. Sehingga tidak dapat dipungkiri bila
terjaga atau tidaknya, fitrah seorang anak amat tergantung pada cara pendidikan
yang diberikan oleh orangtuanya dalam keluarga.
Mengenai peran orangtua pada suatu
keluarga akan sangat mewarnai perlakuan mereka kepada anak-anaknya, terutama
terhadap masalah pendidikannya. Seringkali kita jumpai bahwa orangtua yang
tidak memotivasi anak-anaknya dalam pendidikan, maka berakibat anak akan malas
belajar dan gagal dalam pendidikannya. Oleh karena itu, orangtua mempunyai
peranan yang penting dalam keberhasilan pendidikan anak-anaknya.
Berdasarkan pemikiran di
atas, bahwa keberhasilan
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan akan dapat diraih melalui kerjasama
yang baik antara guru, siswa dan orangtua. Hal ini
menjadi pertimbangan utama bagi penulis sehingga terdorong untuk mengadakan
penelitian dengan judul: “Studi Model Kerjasama antara Guru dan Orang tua Siswa
dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Buduran Kabupaten
Sidoarjo”.
SMPN 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo
dijadikan obyek penelitian dengan asumsi bahwa sekolah tersebut layak diteliti,
dimana peningkatan mutu pendidikan agama Islam di sekolah tersebut ditunjang
adanya kerjasama yang harmonis antara guru dan orangtua siswa.
Adapun penelitian terdahulu disebutkan,
yaitu: skripsi Jurusan Administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Malang tahun 2009 oleh Andryas Dwi Hardiansyah, berjudul:
“Kerjasama antara sekolah (guru dan terapis) dengan orangtua dalam pembelajaran
anak autis: studi kasus di sekolah laboratorium Universitas Negeri Malang”.[4] Di samping itu, tesis Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret tahun 2009 oleh Triana Rejekiningsih,
berjudul: “Strategi mengajar guru dan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran
kelas rangkap di SDN Jetis Lor 3 Kabupaten Pacitan”.[5]
B. Penegasan Istilah
Untuk memudahkan dalam memahami judul penelitian
tentang “Studi Model Kerjasama antara
Guru dan Orangtua Siswa dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam di SMPN
1 Buduran Kabupaten Sidoarjo”, maka penulis memandang perlu
untuk memberikan penegasan dan penjelasan seperlunya, sebagai berikut:
Kerjasama berarti ”kegiatan
atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dsb.) untuk
mencapai tujuan bersama”.[8]
Meningkatkan berarti ”menaikkan
(derajat, taraf, dsb.); mempertinggi; memperhebat (produksi, dsb.)”.[9]
Mutu berarti ”(ukuran) baik
buruk suatu benda; kadar; taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dsb.);
kwalitas”.[10]
Pendidikan agama Islam
diartikan sebagai ”usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini,
menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan, bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan”.[11] Adapun yang dimaksud dalam penelitian ini
kaitannya dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI).
Dengan
demikian dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud dengan studi model kerjasama
antara guru dan orangtua siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam
di SMPN 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo adalah penelitian ilmiah mengenai pola
(contoh, acuan, ragam, dsb.) dari usaha yang dilakukan antara guru (pendidik)
dan orangtua siswa guna mempertinggi kualitas (derajat atau taraf, dsb) mata
pelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa masalah
yang akan dijadikan bahan untuk analisis data dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
- Bagaimana model kerjasama antara guru dan orangtua siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di SMPN 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo?
- Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat kerjasama antara guru dan orangtua siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di SMPN 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
- Tujuan penelitian
Berpijak pada rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
a.
Untuk mengetahui model kerjasama antara
guru dan orangtua siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di SMPN
1 Buduran Kabupaten Sidoarjo.
b.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mendukung dan menghambat kerjasama antara guru dan orangtua siswa dalam
meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di SMPN 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo.
- Kegunaan penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna, baik
secara teoritis maupun praktis, yaitu:
Kegunaan penelitian ini secara teoritis adalah untuk
pengembangan pendidikan agama Islam secara formal, khususnya dalam menjalin
kerjasama antara guru dan orangtua siswa guna meningkatkan mutu pendidikan
agama Islam di SMPN 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo.
Secara praktis penelitian ini berguna:
a.
Bagi peneliti
1)
Sebagai pengalaman praktis, bekal belajar
dan mengajar ilmu pendidikan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan agama
Islam.
2)
Sebagai salah satu syarat untuk
menyandang gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Strata Satu (S1) di Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
b.
Bagi almamater
1)
Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan
atau wacana keilmuan bagi mahasiswa, khususnya Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan
Agama Islam.
2)
Dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan/perbandingan bagi peneliti-peneliti lain bila diperlukan.
c.
Bagi subyek penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan masukan bagi guru/pengajar di SMPN 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo.
E. Metode Penelitian
- Tinjauan umum
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif,
dengan penggunaan pendekatan induksi analitik, yakni penelitian yang
bertolak dari problem/ pertanyaan/isu spesifik yang dijadikan fokus penelitian,
data dikumpulkan dan dianalisis untuk pengembangan model deskriptif
penelitiannya.[12]
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif yang berdasarkan fenomenologi.
Metode deskriptif, maksudnya adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang
tepat untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat antar fenomena yang diselidiki.[13]
Berdasarkan fenomenologi,
maksudnya adalah fenomenologi yang memerlukan pendekatan holistik, mendudukkan
obyek penelitian dalam suatu konstruksi ganda, melihat obyek dalam suatu
konteks natural bukan parsial, menuntut bersatunya subyek peneliti dengan obyek
pendukung/obyek penelitian.[14]
- Subyek penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMPN 1 Buduran
Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan yang menjadi subyek penelitian adalah Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru/pengajar, dan orangtua siswa SMPN 1 Buduran
Kabupaten Sidoarjo.
- Sumber dan jenis data
Data
penelitian ini bersumber dari data di SMPN 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo.
Sedangkan yang menjadi sumber data ialah: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
guru/pengajar, dan orangtua siswa.
Jenis
data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang dikelompokkan menjadi
dua, yaitu: data primer dan data sekunder.
Data
primer maksudnya ialah data yang diambil dari sumber pertama baik dari individu
maupun kelompok seperti hasil wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder
merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut yang disajikan baik oleh
pihak pengumpul data primer atau pihak lain, seperti tabel-tabel dan diagram.[15]
Berdasarkan
hal di atas, maka data kualitatif yang dibutuhkan meliputi: sejarah atau latar
belakang berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, kegiatan-kegiatan
extrakurikuler, keadaan guru, dan keadaan siswa, serta model kerjasama yang
diterapkan antara guru dan orangtua siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan
agama Islam di SMPN 1 Buduran.
- Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik sebagai berikut
a.
Observasi;
Observasi merupakan instrumen pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan secara langsung yakni dengan menggunakan mata tanpa
menggunakan alat standar lain untuk keperluan tersebut.[16]
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, observasi ini
dilakukan untuk mengetahui fenomena-fenomena apa saja yang ada atau
masalah-masalah yang sedang berjalan di SMPN 1 Buduran Kabupaten Sidoarjo.
b.
Wawancara atau interview;
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara).[17]
Metode wawancara untuk memperoleh data dari Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru/pengajar, orangtua siswa di SMPN 1 Buduran mengenai
segala sesuatu yang berkaitan dengan model kerjasama antara guru dan orangtua
siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam.
c.
Dokumentasi;
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan
mempelajari data-data yang telah didokumentasikan. Hal ini sesuai dengan yang
diterangkan oleh Suharsimi Arikunto, bahwa: “Metode dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya”.[18]
Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data
terutama yang berkaitan dengan model kerjasama antara guru dan orangtua siswa
dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam
- Teknik analisis data dan interpretasi
Dalam analisis data dan interpretasi ini, data mentah
yang diperoleh dari hasil observasi, interview/wawancara, dan dokumentasi,
penulis analisis secara kualitatif deskriptif berdasarkan realitas yang ada.
Teknik analisis yang digunakan adalah model analisis
interaktif yang mengklasifikasikan data ke dalam tiga langkah, yaitu: reduksi,
penyajian dan penyimpulan.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan penelitian ini terdiri dari
lima bab, yaitu:
Bab I PENDAHULUAN; merupakan
pengantar dalam penelitian, menguraikan tentang latar belakang masalah, penegasan
istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian,
dan sistematika pembahasan sebagai kerangka berpikir dalam penulisan skripsi.
Bab II KAJIAN TEORITIS/PUSTAKA; membahas kajian teori tentang model
kerjasama antara guru dan orangtua siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan
agama Islam.
Bab III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN; bab ini penulis akan
mengungkapkan tentang keadaan umum daerah penelitian, meliputi: sejarah singkat
berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru/pengajar,
keadaan peserta didik, sarana prasarana, dan aktivitas-aktivitas di SMPN 1
Buduran Kabupaten Sidoarjo.
Bab IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA; merupakan inti dari pembahasan yang
mengungkapkan tentang penyajian, analisis dan interpretasi data sesuai dengan
rumusan masalah yang telah ditetapkan serta aplikasi di lapangan.
Bab V PENUTUP; bab ini merupakan akhir dari pembahasan meliputi simpulan
penelitian dan saran-saran.
[1]
Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan
Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 92.
[2] Al
Qur’an, 30: 30.
[3]
Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan
Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 171.
[4]
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ASP/article/view/2682/0.
[5]
http://pasca.uns.ac.id/?cat=17.
[6]
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), 965.
[7]
Ibid., 662.
[8]
Ibid., 488.
[9]
Ibid., 1060.
[10]
Ibid., 677.
[11]
Abd. Rohman Shaleh, Pendidikan Agama dan
Keagamaan, (Jakarta:
Gema Wisnu, 2000), 37.
[12]
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian
Kualitatif, (Yogyakarta: Rakusarasin, 1991), 99.
[13]
Ibid, 19.
[14] Ibid., 13.
[16] Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia, 1998), 212.
[17]
Ibid, 234.
[18]
Ibid., 188.