Wednesday, February 4, 2015

KURIKULUM 2013, SISWA DAN ORANG TUA



KURIKULUM 2013, GURU DAN ORANG TUA

Kurikulum baru mulai diajarkan pada 15 Juli 2013, tepatnya pada tahun pelajaran 2013 – 2014. Implementasi Kurikulum 2013 ini akan dilakukan secara terbatas dan bertahap. Ke depan, yang paling dibutuhkan dalam Kurikulum 2013 adalah kreativitas. Metode pembelajaran Kurikulum 2013 memakai sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, lebih mementingkan proses selain hasil, dan guru menjadi fasilitator atau pendamping siswa.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas“ menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas“ mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melaluiaktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). (Sumber: Lampiran Permendikbud No 65 th. 2013 ttg Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah).
Selain itu, guru tidak hanya mengajar di depan kelas, namun juga merancang pembelajaran. Karena itu, anak-anak akan lebih banyak dilatih dalam mengolah kreativitasnya melalui pendidikan.
Berdasarkan penelitian di Amerika, ternyata 2/3 kreativitas didapat dari pendidikan bukan dari keturunan. Artinya, kreativitas bisa didapat melalui pendidikan. Dari itu, pendekatan Kurikulum 2013 adalah pendekatan scientific, seperti mengobservasi, mengajak siswa untuk bertanya, bereksperimen, diajak bernalar, dan komunikasi. (Sumber: http://www.koran-sindo.com)
Kurikulum baru menuntut metodologi pendidikan yang harus mampu menciptakan anak agar senang dan tertarik mendalami berbagai disiplin ilmu tanpa da perasaan tekanan, paksaan dan rasa takut. Terkait dengan teknis kurikulum 2013, peran keluarga menjadi akan sangat penting terutama jika dikaitkan dengan pendidikan bagi anak-anak. Karena dari dalam rumah biasanya anak-anak mulai belajar mengenal dan melakukan sesuatu. Jika keluarga memiliki pendidikan dasar yang kuat, maka harapan kita anak-anak juga akan memiliki pendidikan yang bagus.
Jadi kurikulum 2013 akan lebih mengasah kreativitas peserta didik, karena dulu pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang sudah jadi dan tinggal ditransfer dari guru ke murid saja. Namun, sekarang berbeda, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau hasil transformasi peserta didik yang belajar. (Sumber: http://www.koran-sindo.com)
Selain faktor guru, yang tidak kalah penting ialah peran orang tua. Orang tua memiliki peran yang sama pentingnya dengan guru di kelas. (Sumber:http://uad.ac.id/id/menyongsong-kurikulum-2013-tanpa-cemas). Oleh karena itu, guru dan orang tua semestinya bisa saling mendukung agar pendidikan anak dan remaja, terkait dengan Kurnas 2013 justru tidak membuat anak-anak akan menjadi kehilangan kepribadian yang baik seperti yang sudah didapatnya didalam rumah melalui keluarga. (Sumber: http://kelanakota.suarasurabaya.net).
Guru harus dapat menjadi orang tua bagi anak dalam memecahkan persoalan pelajaran yang dihadapi. Demikian halnya pola baru menekankan peran penting orang tua tidak sekadar pasrah pada sekolah untuk urusan pendidikan anaknya. Orang tua juga harus menggantikan peran sebagai guru saat anak menghadapi kendala di rumah. Jadi tidak bisa orang tua sekadar pasrah sekolah tanpa menggantikan peran guru sewaktu anak dirumah. Ini harus terbentuk pemahaman dan kesadaran dikalangan orang tua siswa.





1 comment: